Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Benarkah Kondisi Ekonomi RI Kuartal III/2021 Dinilai Lebih Berat? Ini Alasannya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kewaspadaan terhadap kondisi perekonomian Indonesia pada kuartal III tahun ini,

Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kewaspadaan terhadap kondisi perekonomian Indonesia pada kuartal III tahun ini, termasuk dampaknya terhadap pasar modal.

Faktor kewaspadaan tersebut bersumber mewabahnya virus varian delta yang masuk ke Tanah Air yang membuat pemerintah memperketat mobilitas masyarakat dengan memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sebagai pencegahan penyebaran virus dan menekan angka kasus positif covid-19.

"Namun demikian, kita harus tetap waspada. Di kuartal ketiga tahun 2021 ini, kondisi perekonomian lebih berat. Kita tahu awal bulan Juli, varian delta telah memaksa kita untuk memperketat mobilitas masyarakat yang tentu saja berdampak kepada ekonomi nasional kita.

Hal inilah yang harus diwaspadai, termasuk pasar modal kita," katanya, dalam sambutan virtual HUT ke-44 Pasar Modal Indonesia, Selasa (10/8).

Jokowi menuturkan, pasar modal Indonesia mempunyai peluang tumbuh lebih baik. Saat awal pandemi covid-19 dan diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diklaim meningkat Rp 7,5 triliun sampai dengan Rp 8 triliun.

Bahkan, lanjut dia, setelah PSBB kedua berakhir, nilai transaksi harian mencapai Rp 13,1 triliun. Menurut dia, momentum itu harus terus dijaga, peningkatan kepercayaan terhadap pasar modal harus menjadi prioritas.

Selain itu, dia menabahkan, digitalisasi juga harus dipercepat, serta produktivitas dan pelayanan tetap terus diperbaiki.

"Saya memahami betapa beratnya tekanan pandemi covid-19 ini terhadap para pelaku pasar modal. Ini memang ujian berat, namun kita tetap bisa mempertahankan geliat perekonomian kita. Kita bersyukur perekonomian

Indonesia di kuartal kedua 2021, artinya di bulan April, Mei, dan Juni tumbuh 7,07 persen," tuturnya.

Sebelumnya, perekonomian RI selama 2020 lalu, berturut-turut mengalami kontraksi yang dalam, bahkan sampai minus. Pada kuartal II/2020, ekonomi terkontraksi 5,32 persen.

Setelah mencapai titik terendah, ekonomi nasional bergerak naik ke minus 3,49 persen di kuartal III/2020.

Kemudian, ekonomi masih terkontraksi minus 2,19 persen di kuartal IV/2020. Pada kuartal I/2021, pertumbuhan ekonomi RI tetap terkontraksi meski mulai mengarah ke luar dari resesi, tercatat minus 0,71 persen.

"Akhirnya, kita bisa tumbuh lebih cepat lagi hingga kita bisa keluar dari resesi. Capaian ini telah dicapai selama 4 tahun berturut-turut," ucap Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyatakan, pasar modal Indonesia masih tetap bertahan dari dampak pandemi dengan menunjukkan kinerja stabil dan terus membaik.

Menguat

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved