Program PINTAR
Tanoto Foundation Bersama UNY Yogyakarta Diskusikan Keberlanjutan Program Kerja Sama
Kamis (12/8), Tanoto Foundation bersama UNY mendiskusikan keberlanjutan program kerja sama.
“Program PINTAR sebenarnya dapat dijadikan sebagai titik awal atau titik masuk menuju kesempatan mendatang secara lebih terbuka,” ungkap Nurkholis.
Pada pemaparannya itu, Nurkholis menyampaikan konsep pengembangan program TTI yakni pelatihan pembelajaran aktif untuk dosen dan guru / kepala sekolah mitra LPTK menjadi program PLP (Practicum Strengthening Program) yakni pemodelan kolaborasi antara dosen dan guru pamong dalam mendampingi praktik mengajar.
Selama masa transisi program, dari program lama (Program TTI) menuju program baru (Program PLP), dilakukan kerja sama dengan LPM (Lembaga Penjamin Mutu) untuk memastikan pembelajaran aktif tetap dilakukan sebagai bentuk keberlanjutan program TTI.
Program dalam masa transisi ini yaitu TQM Project (Teaching Quality Measurement) di LPTK dan E-Pintar Program untuk sekolah mitra LPTK.
Dalam program E-PINTAR, sekolah mitra tetap mendapat peluang pengembangan professional dari Tanoto Foundation melalui E-Learning.
Pengembangan program diawali dengan melakukan persiapan transisi program dari Program LPTK menjadi Program PLP, meliputi: implementasi TQM, implementasi E-PINTAR untuk sekolah mitra LPTK, perancangan Program PLP (pengembangan modul versi digital, melakukan baseline, pemilihan penerima manfaat).
Kemudian dilakukan implementasi Program PLP, diseminasi, pemilihan LPTK mitra yang merencanakan PPG Prajab, dan pengintegrasian program ke PPG pra jabatan.
Program yang akan dilakukan dalam waktu dekat oleh Tanoto Foundation dan UNY adalah pemilihan tim TQM, kajian ahli dan hasil rekomendasi dalam bentuk panduan professional, sosialisasi hasil reviu dan rekomendasi, bimbingan teknik untuk mitra, serta tes instrumen dan implementasi.
Program ini direncakan akan segera dilakukan yakni di pertengahan bulan Agustus hingga Desember 2021.
Melalui pemaparan keberlanjutan program kerja sama, Nurkholis menyampaikan perubahan prioritas program LPTK dari Program TTI ke Program PLP, meliputi tujuan program, penerima manfaat, konten, dan hasil luaran yang diharapkan.
Selain Siswantoyo, diskusi yang dipimpin oleh Ratna Budiarti, M.Or. (Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama) juga dihadiri oleh tim kerja sama UNY lainnya.
Ada Dr. Sujarwo, M.Pd. (Dekan FIP), Suyud, M.Pd. (Ketua PPG), Supartinah, S.Pd., M.Hum. (Dosen PGSD), Ngatman, M.Pd. (Ketua Unit Layanan KKN dan Praktik Kependidikan), dan Yenny Efisari dari tim Tanoto Foundation.
Diskusi yang berlangsung sangat aktif itu ditutup dengan penyimpulan tiga tugas yaitu MOU, finalisasi PKS, dan penajaman rancangan yang telah diagendakan. (*)