Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wawancara Ekseklusif

Amirudin Ingin Apriyani Jadi Pelatih agar Bisa Melahirkan Bibit-bibit Atlet Bulutangkis Baru

Amirudin, ayah pebulutangkis Apriyani Rahayu memiliki mimpi besar terhadap anaknya di masa depan. Ia ingin sekali agar Apriyani menjadi pelatih

Editor: rustam aji
Tangkapan Layar Kompas TV
Sang Ayah Beberkan Awal Karier Apriyani di Bulu Tangkis. Ia ingin sekali agar Apriyani menjadi pelatih bulutangkis andal untuk melahirkan bibit-bibit atlet baru. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Amirudin, ayah pebulutangkis Apriyani Rahayu memiliki mimpi besar terhadap anaknya di masa depan.

Ia ingin sekali agar Apriyani menjadi pelatih bulutangkis andal untuk melahirkan bibit-bibit atlet baru.

"Satu-satunya harapan ke depan kalau dia sudah gantung raket supaya dia bisa balik membina anak-anak putra putri daerah di bidang olahraga bulutangkis," pinta Amirudin saat wawancara khusus oleh Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra dan News Manager Tribun Network, Rachmat Hidayat, Sabtu (7/8).

Amirudin mengaku sangat bangga atas raihan medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii. Menurutnya, Apriyani sosok yang tekun, gigih, dan konsisten dalam menjalankan rutinitas berlatih.

"Hari-harinya Apri sangat memerhatikan latihan, kebetulan dari rumah ke tempat latihan sejauh 9 kilometer. Terpaksa kami orang tua turun tangan mengantar. Latihannya setiap hari pagi, siang, dan malam," ucap Amirudin.

Amirudin menjelaskan Apriyani juga memiliki sikap santun terhadap orang yang berusia lebih tua.Hal itu terlihat dari kebiasaan Apriyani mencium tangan pasangan mainnya Greysia Polii kala bertanding.

Menurut Amirudin hal itu sudah menjadi tradisi dari tempatnya berasal Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Konawe Kelurahan Lawulo. "Pertama memang kebiasaan dia khususnya orang Sulawesi Tenggara selalu menghormati yang tua. Sudah tradisinya bagi kami masyarakat Konawe," imbuhnya.

Berikut wawancara khusus Tribun Network bersama Ayah Apriyani Rahayu, Amirudin:

Bagaimana perasaan Anda ketika tahu Apriyani meraih medali emas?

Saya sangat berbahagia dan bangga sekali karena putri saya dapat medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Alhamdulillah. Dan saya berterimakasih seluruh masyarakat Indonesia khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Konawe Kelurahan Lawulo yang telah mendoakan anak saya sehat dan bisa meraih emas.

Selepas naik podium apakah Apriyani sempat telfon, dan apa yang dia sampaikan?

Iya dia langsung menghubungi saya sambil menangis lalu bilang alhamdulilah tercapai cita-cita piala dunia. Dan doakan lagi ke depannya supaya dapat terus mumpung masih ada waktu.

Ada yang menarik putri Anda selalu mencium tangan dari pasangan mainnya, bisa diceritakan apakah hal ini menjadi kebiasaan menghormati orang yang lebih tua?

Memang kebiasaan dia khususnya orang Sulawesi Tenggara selalu menghormati yang tua. Sudah tradisinya bagi kami masyarakat Konawe.

Menjadi atlet ada batas usianya sebenarnya apa harapan besar untuk putri Anda ke depan?

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved