Berita Semarang
Aksi Pemburu Kroto di Gunungpati Semarang, Pilih Susuri Hutan, Kulit Melepuh Diserang Semut Rangrang
Senin (16/8/2021) siang, tiga pemuda nampak memasuki ladang menuju ke hutan di wilayah Sadeng, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.
Penulis: budi susanto | Editor: moh anhar
“Itu ada sarang besar, sepertinya lumayan lama sarangnya. Pasti krotonya banyak,” katanya.
Instruksi Didik pun langsung disambut Jaka dan satu temannya. Proses pengambilan telur semut pun kembali dilancarkan.
Jelang sore hari, kantong kertas yang mereka bawa pun terisi kroto hampir setengahnya.
Baca juga: Video Gibran Serahkan 93 Bantuan Konsentrator Oksigen ke Pemkab Karanganyar
Baca juga: Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin Mundur Tanpa Penerus yang Pasti, Apa yang Terjadi?
Baca juga: Ketua TP PKK Kudus Mawar Hartopo Apresiasi Ibu yang Bekerja Tak Melupakan ASI Eksklusif Buat Bayinya
Sebelum petang, ketiganya bergegas kembali menyusuri lebatnya vegetasi hutan dan luasnya ladang warga untuk pulang.
Usai mengakhiri perburuan, Jaka bercerita, kalau harga kroto di tengah musim pancaroba mahal.
“Satu kilogram harganya Rp 300 ribu, ya selain untuk pakan burung kicau kadang kami jual jika ada yang memesan,” ujar pria ramah itu.
Ia menjelaskan, sepekan sekali mereka berburu, dan bisa membawa pulang 0,5 kilogram kroto dalam sekali perburuan.
“Tantangannya ya hanya medan yang dilalui, karena naik turun bukit, dan harus masuk ke ladang serta hutan. Kalau cari di pemukiman sekarang sulit, tak seperti beberapa tahun lalu. Sepertinya semut rangrang ngalah dan memilih tinggal di pohon yang jauh dari pemukiman,” imbuhnya sembari tertawa. (*)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :