Berita Internasional
Bendera Amerika Diturunkan & Dokumen Penting di Kedutaan AS Dihancurkan Saat Taliban Kuasai Kabul
Asap membubung di dekat kompleks kedutaan saat staf menghancurkan dokumen penting dan bendera AS diturunkan. Penurunan bendera Amerika itu menandai la
TRIBUNJATENG.COM, KABUL - Bendera Amerika Serikat (AS) di kompleks Kedutaan AS di Kabul Afghanistan diturunkan pada Minggu (15/8/2021).
Penurunan bendera Amerika itu menandai langkah terakhir evakuasi kompleks diplomatik AS.
Pada Minggu, terdengar helikopter belalu-lalang mengangkut personel kedutaan AS.
Asap membubung di dekat kompleks kedutaan saat staf menghancurkan dokumen penting dan bendera AS diturunkan.
Sekitar 600 tentara Inggris telah dikerahkan untuk membantu misi personel mereka sendiri.
Baca juga: Taliban Bebaskan Ribuan Tahanan Afghanistan, Termasuk Para Pejuang ISIS dan Al Qaeda
Baca juga: Taliban Duduki Istana Kepresidenan, Tak Menyangka Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Kabur
Baca juga: Taliban Rebut Satu Lagi Kota Penting Tanpa Perlawanan, Ibu Kota Afghanistan Kabul Kini Terkepung
Baca juga: Beredar Video Milisi Taliban Santai di Rumah Mewah Panglima Perang Afghanistan yang Melarikan Diri

Perdana Menteri, Boris Johnson, mengatakan prioritasnya adalah mengeluarkan warga negara Inggris dan "semua orang yang telah membantu upaya Inggris selama 20 tahun" dari Afghanistan "secepat yang kami bisa."
Negara-negara lain juga mengevakuasi warga mereka, dalam beberapa kasus menutup kedutaan mereka sama sekali.
Pemerintahan Biden sebelumnya mengerahkan 1.000 tentara lainnya.
Tambahan pasukan ini untuk mengatur keberangkatan mendadak personel kedutaan dan staf lainnya beberapa hari lebih awal dari yang sebelumnya diproyeksikan pejabat AS.
AS bergegas mengevakuasi staf dan pejabat tinggi dari kedutaan besarnya di Afghanistan pada Minggu (15/8/2021) ketika pejuang Taliban memasuki ibu kota.
Pejabat senior pemerintah Afghanistan melarikan diri dari negara itu dan tembakan terdengar di bandara Kabul, beberapa sumber mengatakan kepada CNN.
Ketika situasi memburuk, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin memerintahkan pengerahan 1.000 tentara AS lagi ke Afghanistan, mengubah rute mereka dari tujuan awal mereka di Kuwait, kata seorang pejabat pertahanan kepada CNN.
Perintah baru itu membuat jumlah total pasukan AS yang diharapkan di negara itu menjadi 6.000.
AS memperkuat postur militernya di negara itu ketika para pejabat Afghanistan menyerahkan Istana Kepresidenan di Kabul kepada Taliban.

Transisi ini disiarkan langsung di jaringan televisi Al Jazeera.