Berita Purbalingga
Lucunya Santri di Purbalingga Lomba Pakai Celana Tanpa Gunakan Tangan, Filosofinya Dalam Banget Lho
Perlombaan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Memeriahkan HUT ke-76 Kemerdekaan RI, sejumlah santri Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nurul Ichsan Al Islami Purbalingga mengikuti lomba memakai celana tanpa menggunakan tangan.
Perlombaan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan menjaga jarak.
Bertempat di Dusun 2 Karangsari, Desa Karangsari, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, mereka terlihat antusias.
Pasalnya saat memakai celana para peserta lomba tidak diperbolehkan menggunakan tangan.
Mereka harus memakai celana sambil tiduran, guling - guling atau loncat.
Baca juga: Jadwal Bola Liga Inggris Pekan Ini, Derby London Arsenal Vs Chelsea dan Soton Vs Manchester United
Baca juga: Luwur Makam Sunan Kudus Butuh 1.500 Meter Kain Mori, Dirangkai Selama Empat Hari
Alhasil karena sulitnya memakai celana tanpa menggunakan tangan, mereka terlihat seperti ulat yang berguling-guling kesana kemari.
Bahkan mereka juga sembari loncat-loncat agar celana dapat terpakai secara benar.
Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) yang menaungi Pondok Pesantren (ponpes) YPI Nurul Ichsan Al Islami, Kiai Haji Achmad Ichsan, mengatakan lomba-lomba ini adalah sarana meningkatkan nasionalisme.
Meskipun ditengah pandemi, mereka harus tetap memahami nilai nasionalisme.
"Ini adalah cara meningkatkan nasionalisme Jangan melihat mereka sebagai korban narkoba. Mereka bisa dipulihkan dan kembali ke masyarakat. Sehingga menjadi normal kembali agar mencintai Indonesia," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (16/8/2021).
Diketahui bahwa YPI Nurul Ichsan Al Islami merupakan ponpes yang memberikan terapi rehabilitasi kepada pada pemakai obat-obatan terlarang atau narkoba.
Kiai Haji Achmad Ichsan, mengatakan memakai celana tanpa menggunakan tangan juga memiliki filosofi.
"Ini mampu tidak, ketika menghadapi masalah. Ibaratnya tangan seperti teman, tidak bisa bergantung pada orang lain terus. Sesulit apapun harus bisa dan hidup seperi semula dan pulih kembali," katanya.
Salah satu santri, Revano mengatakan dirinya sangat antusias.
"Saya merasa terhibur dan senang sekali. Banyak teman jadi asik, cara pakai celana tak pakai tangan iya sampai jungkir balik begitu," ungkapnya. (Tribunbanyumas/jti)
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :