Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Kisah di Balik Pembagian Bubur Asyura di Kudus, Mengenang Tragedi Banjir Bandang Nabi Nuh

Rangkaian tradisi tahunan berupa buka luwur yang berlangsung di kompleks Makam Sunan Kudus di antaranya yakni pembagian bubur asyura

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Rifqi Gozali
Bubur asyura yang dibagikan untuk warga yang tinggal di sekitar Menara Kudus, Rabu (18/8/2021). Pembagian bubur asyura merupakan bagian dari rangkaian buka luwur Makam Sunan Kudus. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Rangkaian acara tradisi tahunan buka luwur yang berlangsung di kompleks Makam Sunan Kudus di antaranya adalah pembagian bubur asyura.

Bubur yang terbuat dari sembilan macam bahan makanan itu memiliki makna tersendiri.

Humas Buka Luwur Sunan Kudus, Muhammad Kharis mengatakan, bubur asyura terdiri atas tepung beras, kacang tanah, kacang tolo, kedelai, kacang hijau, ubi, singkong, jagung, dan pisang.

Kesembilan bahan tersebut dimasak bersama dalam satu loyang di atas bara api.

Sejumlah warga tengah mengolah bahan makanan untuk dijadikan bubur asyura, Rabu (18/8/2021).
Sejumlah warga tengah mengolah bahan makanan untuk dijadikan bubur asyura, Rabu (18/8/2021). (TribunJateng.com/Rifqi Gozali)

Setelah jadi matang, kemudian bubur disajikan lengkap dengan toping dari sembilan macam bahan makan.

Kesembilan bahan makanan tersebut yakni telur dadar, teri, jeruk, kecambah, udang, tahu, tempe, pentol, dan cabai merah.

"Untuk pentol itu bulatan daging yang dicampur kelapa muda digoreng," kata Kharis saat ditemui di kompleks Menara Kudus, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Luwur Makam Sunan Kudus Butuh 1.500 Meter Kain Mori, Dirangkai Selama Empat Hari

Baca juga: Istigasah dan Munajat HUT ke-76 RI di Kudus, Hartopo: Patut Bersyukur Pandemi di Kudus Makin Membaik

Bubur asyura itu dibagikan ke warga yang tinggal di sekitar Menara Kudus.

Ada sekitar 950 porsi yang dibagikan.

Terdiri atas 700 porsi bubur yang ditaruh dalam samir atau wadah berupa daun pisang yang berbentuk lingkaran.

Sisanya 250 porsi bubur yang dikemas dalam takir atau wadah berupa daun pisang yang berbentuk kotak.

"Selain dibagikan warga, bubur juga disajikan untuk warga yang mauludan di Masjid Menara," katanya.

Bubur asyura yang dibagikan untuk warga yang tinggal di sekitar Menara Kudus, Rabu (18/8/2021). Pembagian bubur asyura merupakan bagian dari rangkaian buka luwur Makam Sunan Kudus.
Bubur asyura yang dibagikan untuk warga yang tinggal di sekitar Menara Kudus, Rabu (18/8/2021). Pembagian bubur asyura merupakan bagian dari rangkaian buka luwur Makam Sunan Kudus. (TribunJateng.com/Rifqi Gozali)

Tradisi pembagian bubur asyura yang merupakan rangkaian dari tradisi buka luwur ini berlangsung dari tahun ke tahun.

Kata Kharis, tradisi itu dipercaya sudah berlangsung sejak masa Sunan Kudus.

Sudah barang tentu tradisi yang dilestarikan oleh Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus itu ada maknanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved