Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Jalan Gajah Raya Semarang Ditata Agar Tak Lagi Banjir, Saluran Dipasang U-Ditch

Pemerintah Kota Semarang mulai melakukan penataan Jalan Gajah Raya. Penataan dilakukan sebagai upaya penanganan banjir.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Jalan Gajah Raya ditutup, Jumat (20/8/2021) DPU Kota Semarang mulai melakukan penataan jalan dan saluran sebagai upaya penanganan banjir yang biasanya terjadi saat musim penghujan. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang mulai melakukan penataan Jalan Gajah Raya.

Penataan dilakukan sebagai upaya penanganan banjir yang kerap kali terjadi setiap musim penghujan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Sih Rianung mengatakan, penataan Jalan Gajah menjadi prioritas pembangunan pada tahun ini.

Baca juga: Menu Diet Rendah Karbohidrat bagi Pemula, Cara Sehat Menurunkan Berat Badan

Baca juga: Mahasiswa Unsoed Purwokerto Ubah Air Irigasi Menjadi Energi Listrik

Baca juga: Satpol PP Kota Semarang Segel Kos Mewah di Palebon, Diduga Sebagai Tempat Prostitusi

Wali kota, kata dia, menghendaki infrastruktur di Jalan Gajah diperbaiki agar lebih bagus.

Apalagi, jalur tersebut menjadi jalur menuju destinasi wisata, yakni Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Penataan Jalan Gajah memang belum dilakukan secara menyeluruh karena membutuhkan anggaran cukup besar.

Saat ini, DPU fokus melakukan penataan sepanjang 50 meter mulai dari simpang Arteri Soekarno Hatta.

Titik itu menjadi prioritas karena merupakan wilayah cekungan.

Rencananya, jalan akan ditinggikan dan dibeton.

Saat ini, Jalan Gajah dari arah Arteri Soekarno Hatta sementara waktu dilakukan penutupan.

"Nanti akan ada krossing pakai u-ditch. Kalau pakai u-ditch bisa cepat. Jalan akan dibeton, ini butuh waktu. Tapi kami berupaya secepatnya agar akses perekonomian masyarakat tidak terganggu," ujar Rianung, Jumat (20/8/2021).

Menurutnya, banjir di Jalan Gajah disebabkan karena sistem saluran tidak berfungsi maksimal.

Saluran air di jalan itu merupakan bagian dari sistem pompa kandang kebo.

Karena itu, pihaknya juga melakukan normalisasi saluran di Jembatan Sodor menggunakan u-ditch sedalam tiga meter agar air dari Jalan Gajah bisa mengalir lancar menuju pompa kandang kebo.

"Dulu pakai gorong-gorong sering bumpet. Kami bongkar dan ganti biar lancar sampai di Pompa Kandang Kebo," tambahnya.

Rianung membeberkan, proyek normalisasi saluran kandang kebo dan pembetonan jalan dianggarkan sebesar Rp 5 miliar.

Rencana ke depan, Jalan Gajah akan dilakukan penataan lebih baik lagi dengan melalukan pembebasan lahan untuk pelebaran jalan dan saluran.

Sosialisasi terkait pembebasan lahan pun telah dilakukan.

Baca juga: Rektor UIN Walisongo Semarang Ingin Mahasiswa Kembangkan Ekonomi Syariah dan Ekonomi Kreatif

Baca juga: Rokhmad Budiyono Promosi Doktor PDIM Unissula Semarang

Baca juga: Kuliah Daring, Prodi Pendidikan Matematika Universitas Ivet Semarang Hadirkan Dosen Tamu

Saat ini, DPU masih melakukan proses pengukuran dan peta bidang.

Appraisal akan mulai dilakukan tahun ini. Estimasi anggaran untuk pembebasan lahan sebesar Rp 40 miliar. 

"Rencana ke depan proritasnya dari Arteri - Jolotundo," tambahnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved