Manfaat Jahe
Tips dan Trik Menanam Jahe saat Pandemi Agar Cepat Panen
Di masa pandemi seperti ini, tanaman jahe memiliki banyak manfaat dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Berikut tips dan trik menanaman jahe saat pandemi agar cepat dipanen.
Di masa pandemi seperti ini, tanaman jahe memiliki banyak manfaat dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
Tanaman jahe mulai diburu masyarakat di saat pandemi karena khasiatnya yang mampu meningkatkan imun tubuh.
Sehingga membuat tubuh tidak mudah sakit dan terhindar dari penyakit.
Baca juga: Manfaat Jahe untuk Menurunkan Kolesterol, Cukup Tambahkan Tiga Bahan Ini
Baca juga: Amankah Minum Air Jahe Saat Perut Kosong? Berikut Penjelasan dan Cara Konsumsi yang Benar
Baca juga: Penggemar Jahe Harus Tahu, Ini Cara Terbaik Konsumsi Rebusan Jahe Agar Manfaatnya Maksimal
Baca juga: Penggemar Jahe Harus Tahu, Ini Cara Terbaik Konsumsi Rebusan Jahe Agar Manfaatnya Maksimal
Bahkan harga jahe meningkat tajam saat awal pandemi karena banyaknya permintaan.
Nah jika Anda sering mengonsumsi jahe, ada baiknya Anda mencoba menanamnya sendiri di rumah.
Selain bisa digunakan sendiri, Anda juga bisa menjualnya untuk menambah penghasilan.
Untuk menanam jahe pun tidak terlalu susah.
Pertama adalah pembibitan, pilih bibit jahe berkualitas.
Bibit jahe harus memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisilogik dan mutu fisik.
Kriteria yang harus dipenuhi adalah bibit berasal dari kebun, bibit berumur antar 9-10 bulan, bibit berasal dari tanaman yang sehat dan tidak cacat.
Bibit tersebut kemudian dikecambahkan lebih dahulu dalam wadah.
Banyak masyarakat yang salah langkah dalam menanam jahe dengan langsung menanamnya di tanah.
Sebelum ditanam, bibit jahe harus bebas dari ancaman penyakit.
Caranya, masukkan bibit ke dalam karung dan celupkan ke dalam larutan fungisida selama 8 jam.
Setelah itu, bibit jahe yang sudah direndam di larutan fungisida harus dijemur 2-4 jam sebelum ditanam.
Untuk media tanam sendiri syarat yang harus dipenuhi adalah keasaman tanah sesuai dengan keasaman media tanam.

Gali tanah sedalam 30 cm dengan tujuan mendapatkan tanah yang gembur dan bersih.
Lalu biarkan tanah selama 2-4 minggu supaya gas-gas beracun menguap dari tanah serta bibit penyakit menghilang.
Bagi yang lahan tanahnya memiliki kondisi air jelek maka buatlah bedeng di sekitar supaya air tidak masuk.
Hal ini untuk menghindari supaya jahe tidak tumbuh dengan jelek.
Selanjutnya, buat lubang-lubang kecil atau alur dengan kedalaman 3-7,5 cm untuk menanam bibit jahe.
Cara menanam jahe dilakukan dengan cara melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yang sudah disiapkan.
Sebaiknya, penanaman jahe dilakukan di awal musim hujan, yakni sekitar bulan September dan Oktober.
Hal ini akan menguntungkan karena tanaman muda membutuhkan air yang lebih banyak untuk pertumbuhannya.
Pemanenan jahe dilakukan dengan bergantung pada penggunaan jahe tersebut.
Jika akan digunakan untukk bumbu, tanaman jahe sudah bisa dipanen di usia 4 bulan.
Namun, jika jahe ditanam dengan tujuan untuk dijual, sebaiknya panen jahe dilakukan di usia 10-12 bulan.
Cara panen jahe yang paling tepat adalah membongkar tanahnya dengan hati-hati menggunakan garpu atau cangkul.
Setelah itu, bersihkan jahe dari tanah dan kotoran.
Kemudian, jemur jahe di atas papan atau daun pisang selama 1 minggu, sebelum disimpan di tempat terbuka. (*)