Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Curhat Ganjar Pranowo Soal GeNose Buatan UGM yang Tak Dipakai Alat Tes Covid Lagi: Saya Terganggu

Ganjar juga menyinggung pernyataan Presiden Jokowi yang meminta agar harga tes swab PCR diturunkan

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
ist
Layanan Tes GeNose 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Keresahan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tentang produk buatan dalam negeri.

Dari GeNose hingga harga tes PCR yang mahal.

"UGM (Universitas Gadjah Mada) pernah saya datangi karena bisa membuat GeNose.

Saat itu saya sudah bicara dengan penemunya, GeNose-nya itu suatu ketika tidak akan dipakai.

Nanti akan dikatakan, ini tidak presisi, ini tidak sesuai, dan ini ketinggalan. Dan hari ini, itu terjadi, GeNose tidak dipakai lagi," kata Ganjar Pranowo.

Pernyataan tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Tengah saat memberikan sambutan secara virtual pada Anugerah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diadakan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah, Senin (23/8/2021).

Ganjar menyinggung terkait GeNose ketika membahas kemandirian perguruan tinggi dalam rangka inovasi atau penemuan yang aplikatif dan berguna bagi masyarakat, terutama dalam masa pandemi ini.

Saat ini, alat tes covid berharga murah tersebut tidak lagi menjadi syarat perjalanan, terutama pada penumpang dengan moda transportasi kereta api.

"Saya telepon. Karena terganggu saya. Saya orang yang percaya penemuan hebat dari bumi pertiwi ini, dari kampus-kampus top ini saya percaya.

Itu pasti dengan riset dan uji coba tidak gampang.

Dan diuji dan lolos, dan kita tidak mau pakai. Saya nggak ngerti itu.

Di mana letak kemandirian kita? Kemerdekaan kita ada di mana?" tegas gubernur yang juga Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) ini.

Ia menuturkan sengaja berbicara seperti itu di hadapan para pimpinan universitas dan jajaran pimpinan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) supaya semua bergerak dan keluar dari zona nyaman.

"Sehingga kampus merdeka bisa dikeluarkan semerdeka-dekanya untuk terlibat dalam persoalan-persoalan yang ada di bangsa ini," ujarnya.

Kebijakan MBKM, kata dia merupakan momentum agar kampus bisa semerdeka mungkin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved