Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Pertemuan PDIP - Gerindra Benarkah Akan Menduetkan Jokowi-Prabowo? Ini Jawaban Sekjen PDIP

Pertemuan Partai Gerindra dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berlangsung di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Jl Diponegoro, Menteng,

KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto di sela-sela Kongres V PDI-P, Kamis (8/8/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Pertemuan Partai Gerindra dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berlangsung di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (24/8) siang.

Dipimpin oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ahmad Muzani, jajaran DPP Gerindra menemui jajaran DPP PDIP yang dipimpin Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Dalam sebuah ruangan dengan LED screen besar, PDIP menjamu Gerindra. Muzani duduk disamping Hasto, sementara masing-masing jajaran duduk berhadap-hadapan.

Muzani menyatakan pertemuan ini tercipta sebagai tindak lanjut pembicaraan tak langsung antara dirinya dengan Hasto beberapa waktu lalu.

"Pertemuan kita ini sebenarnya adalah pertemuan tindak lanjut dari pembicaraan secara tidak langsung antara kami, mas Hasto dan saya, beberapa waktu lalu.

Terkait perlunya diantara pimpinan partai untuk saling ketemu, saling bersilaturahmi, untuk bertukar dan berpikir tentang banyak hal, bangsa, negara dan masyarakat," ujar Muzani, saat memberikan sambutan di lokasi, Selasa (24/8).

"Karena dalam situasi seperti ini, negara, bangsa, bahkan pemerintah memerlukan dukungan yang besar dari semua kekuatan dan komponen parpol agar langkah yang dilakukan oleh pemerintah bisa dilakukan dengan baik dan benar," imbuhnya.

"Kami tidak bicara yang lain (Pemilu 2024) karena menurut kami keselamatan rakyat, keselamatan negara di atas segala-galanya.

Dan keselamatan kita semua, harus terus menjadi negara yang kuat bersatu. Itu sebabnya kami berdua hanya bicara masalah pandemi covid ini, karena menurut kami ini adalah hal yang paling vital," tandas Muzani.

Sementara itu, Hasto mengatakan sang ketua umum yakni Megawati Soekarnoputri menyinggung persahabatan antara PDIP dengan Gerindra, setelah mengetahui akan ada silaturahmi dengan partai besutan Prabowo tersebut.

"Beliau (Megawati) menegaskan bagaimana persahabatan dengan pak Prabowo merupakan persahabatan yang benar-benar mencitakan bagaimana Indonesia dibangun, mendayagunakan seluruh gotong royong nasional. Sehingga kita semakin berdaulat berdikari dan berkepribadian dalam kebudayaan," kata Hasto.

Indikasi Bahas Duet Capres-Cawapres di 2024

Dari perbincangan Hasto dan Muzani, seolah-olah ada makna tersirat bahwa kedua partai tersebut dapat kembali bekerjasama di kontestasi politik ke depan. Salah satunya kemungkinan menduetkan Jokowi-Prabowo di 2024.

Hasto, yang mewakili PDIP, tak segan mengatakan kunjungan Gerindra kali ini mengingatkan memori kala duet PDIP-Gerindra terjadi pada 2009 silam.

Diketahui, PDIP dan Gerindra berduet maju dalam Pilpres 2009 dengan mengusung Megawati dan Prabowo sebagai Capres-cawapres.

"Saya pribadi dengan kunjungan ini langsung bernostalgia pada tahun 2009 lalu, pasangan Megawati-Prabowo. Saat itu kita bekerja sama dan kita belajar dari sejarah itu," kata Hasto.

Bahkan setelah memperkenalkan jajaran DPP PDIP yang hadir untuk menyambut Gerindra, Hasto menegaskan kunjungan ini sangatlah penting bagi kedua belah pihak.

"Jadi ini bukan kunjungan biasa, meskipun ini hanya silaturahim politik tetapi sangat penting," kata Hasto.

Di sisi lain, Muzani mengungkap betapa gembiranya jajaran DPP Partai Gerindra dapat bersilaturahmi dan menginjakkan kaki di Kantor DPP PDIP. Sanjungan pun disampaikan Muzani terkait betapa bagus dan mewahnya kantor 'Banteng'.

Muzani juga mengharapkan agar kunjungan Gerindra ke PDIP kali ini bukanlah untuk yang terakhir kalinya. Bahkan dia menyebut keinginan Gerindra untuk 'sering' berada di kantor DPP PDIP.

"Terus terang buat kami dan saya juga, inilah injakan kaki pertama kami di kantor DPP PDIP. Kami berharap ini bukanlah injakan kaki kami yang terakhir dan kami akan sering menginjakkan kaki di tempat ini bersama-sama," kata Muzani, diiringi tepuk tangan dan tawa seluruh orang yang hadir.

Berlangsung Tertutup

Pembicaraan antara Gerindra dan PDIP digelar secara terbatas atau tertutup bagi media. Sekira satu jam lebih pembicaraan tertutup itu dilakukan.

Akan tetapi, setelah pertemuan selesai dilakukan, Hasto sempat menyatakan ada pembicaraan perihal pemilu 2024.

"Berkaitan dengan Pemilu 2024, ya tadi kita bahas dalam ruang yang tertutup," kata Hasto.

Sementara Muzani menegaskan, Gerindra dan PDIP juga memiliki kesamaan, terutama terkait pentingnya menjaga Pancasila sebagai benteng ideologi masyarakat Indonesia.

"Kesamaan antara Gerindra dengan PDIP, PDIP dengan Gerindra harus terus dipelihara sebagai sebuah kekuatan untuk memupuk penguatan negara, persatuan, kebhinekaan sebagai kekuatan dalam berbangsa dan bernegara.

Keduanya sepakat bahwa kita terus mendorong agar partai ini terus bekerjasama, baik di DPR, maupun MPR untuk melakukan hal-hal baik bagi bangsa dan negara," ucap Muzani. (tribunnetwork/Vincentius Jyestha)

Baca juga: Resmikan Diklat Sepak Bola Putra Kudus, HM Hartopo Ingatkan Pemain Muda Pasang Target

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 2 Kelas 5 Halaman 41 42 43 44 Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih bagi Kesehatan

Baca juga: Kata-kata Jangankan Kades, Bupati atau Gubernur Bisa Saya Berhentikan pun Berakhir Penganiayaan

Baca juga: Jambret Ini Diam-Diam Kembalikan HP Korban Setelah Keberadaannya Terlacak di Grup Jual Beli FB

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved