Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Afghanistan

Pasukan Wanita Ini Siap Hadapi Taliban di Panjshir Garis Akhir Pemerintahan Afghanistan

Kelompok perlawanan anti-Taliban tidak menyerah walau Afghanistan jatuh ke tangan Taliban. Justru kelompok ini semakin berani untuk mengalahkan

Kantor pers gubernur Ghor
Ratusan wanita berkumpul di Firoz Koh, provinsi Ghor, pada 4 Juli untuk mengangkat senjata melawan Taliban dan menyatakan dukungan mereka untuk pasukan keamanan Afghanistan. 

Semua wanita siap membela negara mereka bersama pasukan keamanan Afghanistan, kata Zahra Watandost, warga Firoz Koh lainnya.

"Kami tidak akan membiarkan Taliban memasuki kota-kota dan membahayakan warga sipil," katanya, seraya menambahkan bahwa dia akan memerangi Taliban sampai titik darah penghabisan.

“Taliban telah melakukan kejahatan berat terhadap warga sipil tak berdosa – terutama wanita – selama bertahun-tahun."

"Namun, wanita pemberani kami tidak akan lagi diam atau menoleransi kekejaman Taliban.”

Pemberontakan perempuan Ghor melawan Taliban merupakan pemberontakan melawan kebodohan dan kegelapan, kata Masoumeh Anwari, wakil gubernur provins

Pasukan elite Taliban Badri 313 Badri.
Pasukan elite Taliban Badri 313 Badri. (Tribunnews.com/The Sun)

Uni Soviet Ketar-ketir, Amerika Serikat Kelabakan

Setelah hampir 20 tahun terlibat dalam perang di Afghanistan, pasukan asing yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menarik mundur tentaranya.

Perang yang dimulai sejak 2001 ini telah menewaskan puluhan ribu orang dengan jutaan orang lainnya harus menjadi pengungsi.

Melansir laporan BBC pada Selasa (10/8/2021), AS dan sekutunya memilih untuk menarik pasukannya setelah melalui kesepakatan dengan Taliban.

AS 'hanya' meminta kelompok yang mereka singkirkan dari kekuasaan Aghanistan tersebut untuk tidak lagi berhubungan apalagi bekerja sama dengan kelompok teroris.

Hal ini mengacu pada alasan AS untuk menggempur Afghanistan setelah mengetahui Osama bin Laden bersembunyi di sana dengan perlindungan Taliban.

Syarat yang 'terlalu ringan' dan sangat mudah dilanggar tersebut sebenarnya sudah diketahui intelijen militer AS.

Terbukti kini Taliban kembali menggeliat dan seolah bangkit dari kubur usai militer AS meninggalkan Afghanistan.

Pada Minggu (15/8/2021), Taliban sudah berhasil menaklukkan 23 ibu kota provinsi Afghanistan, dengan beberapa di antaranya nyaris tanpa perlawanan sama sekali.

Hanya saja, AS nampaknya sudah tak sudi lagi jika harus kehilangan pasukannya serta harus mengeluarkan biaya besar untuk membiayai perang di Afghanistan.

Halaman
1234
Sumber: Intisari
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved