Fokus
Fokus : Untung dan Buntung
BANYAK warga Jawa Tengah mengalami untung di bulan-bulan awal kemudian buntung di kemudian hari. Setelah merasa buntung baru kemudian lapor polisi.
Penulis: iswidodo | Editor: Catur waskito Edy
Oleh Iswidodo
Wartawan Tribun Jateng
BANYAK warga Jawa Tengah mengalami untung di bulan-bulan awal kemudian buntung di kemudian hari. Setelah merasa buntung baru kemudian lapor polisi.
Itu sebagian kecil pengalaman orang ikut arisan online bodong atau investasi apus-apus alias ilegal.
Kejadian arisan online fiktif ini menimpa warga di beberapa daerah antara lain Kota Semarang, Salatiga, Blora, Jepara, Sragen, Wonosobo dan lain-lain.
Modus pelaku hampir sama, manis di depan saat mencari korban dengan iming-iming bunga besar, keuntungan menggiurkan, jaminan aman, kesaksian orang yang menerima keuntungan dalam waktu singkat, dan serupanya.
Bulan pertama kedua ketiga, keuntungan diberikan sesuai janji dan lancar. Bulan selanjutnya mulai seret dan kemudian nomor HP atau WA off alias pelaku menghilangkan jejak. Setelah membawa uang miliaran rupiah yang dihimpun dari ratusan korban, pelaku hilang bak ditelan bumi.
Pelaku yang sudah mahir dan terorganisir ini mengetahui celah korban. Rata-rata orang ingin untung besar dalam waktu singkat dan tidak ribet.
Celah itu dimanfaatkan. Pelaku pun memberikan harapan dan membuktikan di bulan-bulan awal setelah korban setor uang. Akhirnya orang jadi percaya bahwa investasi atau arisan fiktif tersebut dikira benar dan tepat janji.
Padahal itu hanya strategi penipuan untuk meyakinkan korban. Begitu uang sudah didapat pelaku pun menghilang.
Kejadian ini sudah berulang-ulang di beberapa daerah tapi seolah masyarakat tidak ambil pelajaran. Dan pelaku pun sudah ditangkap polisi, tapi masih saja ada lebih banyak lagi pelaku yang beraksi mengelabui korban.
Melihat fakta-fakta tersebut, tersirat sebenarnya masyarakat memiliki banyak uang. Entah uang dari hasil penjualan barang atau tanah, atau tabungan.
Yang jelas memiliki uang dan ingin raih keuntungan. Buktinya pelaku penipuan bisa membawa kabur miliaran rupiah.
Beda lagi dengan pinjaman online ilegal. Meski sudah ratusan pinjol dibredel oleh OJK tetap saja muncul pinjol baru dengan ganti nama atau memang benar-benar pendatang baru.
Banyak orang terjerat pinjaman online ilegal karena mudahnya dalam mendapatkan pinjaman tanpa agunan apapun. Hanya setor copy KTP sudah bisa mendapat pinjaman dana segar.