Khotbah Jumat
Khutbah Jumat Singkat Mengisi Kemerdekaan dengan Membangun Akhlakul Karimah
Berikut materi khutbah jumat singkat dengan tema Mengisi Kemerdekaan dengan Membangun Akhlakul Karimah.
Penulis: Muhammad Khoiru Anas | Editor: abduh imanulhaq
Contoh, ada orang Islam yang melaksanakan salat tarawih sebanyak 20 rakaat.
Namun ada pula yang melaksanakan tarawih 8 rakaat.
Hal ini jangan dijadikan perdebatan berkepanjangan, semuanya mesti saling menghargai satu sama lain.
Sekarang ini bukan saatnya untuk memperdebatkan soal perbedaan.
Kita ini adalah ummatan wahidatan (umat yang satu).
Jika kita ingin mengharap rahmat Allah SWT maka kita harus menjaga kesatuan dan persatuan.
Sudah banyak contoh di negara-negara Timur Tengah yang diadu domba dengan sesama saudara sehingga negaranya menjadi hancur.
Di samping itu ada upaya untuk menjauhkan nilai-nilai ke-Islaman pada diri anak-anak muda.
Banyak kita jumpai anak-anak muda sekarang ini dalam berpakain tidak mencerminkan ke-Islaman.
Begitu pula soal pergaulan, biarpun mereka mengaku Islam tetapi pergaulannya tidak mencerminkan seorang muslim, bahkan melakukan pergaulan bebas.
Apalagi sekarang ini muncul istilah prostitusi online. Ini dilakukan dalam rangka untuk membinatangkan manusia, nauzu billahi min zalik.
Kita harus sadar bahwa itu semua dalam rangka ingin menghancurkan Islam.
Jamaah jumat yang dimuliakan Allah SWT
3) Adanya era globalisasi
Era globalisasi adalah menyatu dan bercampur baurnya hal-hal yang berbau politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain.\
Ini dapat dikatakan sebagai perang tanpa senjata.
Namun hasilnya jauh lebih fatal dibandingkan dengan perang dengan senjata.
Oleh karena itu, anak-anak muda di negeri kita ini harus diberi bekal iman yang kuat agar terhindar dari hal-hal yang dapat menjerumuskan mereka ke dalam jurang kenistaan.
Jika bekal iman tidak dibawa, maka bukan tidak mungkin generasi penerus kita di masa yang akan datang akan seperti orang-orang barat yang tidak mengenal budaya sopan santun.
Jika ini yang terjadi maka hancurlah budaya kita.
Guna menghadapi tantangan yang semakin dahsyat ini, maka kita khususnya umat Islam segera merapatkan barisan dengan selalu menanamkan keimanan yang kuat dan akhlakul karimah kepada para generasi muda.
Hal ini agar tidak terjatuh ke dalam perilaku hedonisme, materialisme, pergaulan bebas dan budaya barat yang tidak sesuai dengan norma-norma ke-Islaman.
Oleh sebab itu, marilah kita tanamkan pendidikan agama, pengajian dari rumah ke rumah, mendirikan tempat ibadah sekaligus memakmurkannya.
Orang-orang Yahudi sangat senang jika melihat masjid dan musala sepi dari jamaah, terutama jamaah salat subuh.
Kita tahu bahwa 2 (dua) rakaat salat fajar pahalanya lebih baik dari dunia seisinya.
Adapun jamaah salat subuh pahalanya laksana kita beribadah semalam suntuk. Subhanallah.
Oleh sebab itu, mari kita makmurkan masjid dan musala dengan meningkatkan salat berjamaah, khususnya jamaah isya' dan subuh.
Sehingga syiar Islam benar-benar membahana di bumi ini.
Kita sudah sepakat bahwa kita sangat cinta dengan Islam.
Oleh karena itu mari kita bertanya pada diri kita masing-masing, seberapa besar pengorbanan kita terhadap Islam.
Cinta kepada keluarga, harta, kedudukan dan sebagainya itu sah-sah saja, akan tetapi cinta kepada Allah SWT adalah segala-galanya.
Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al Munafiqun ayat 9 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَالُكُمْ وَلَآ اَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚوَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah harta bendamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi."
Harta, anak, istri, pangkat, jabatan, kedudukan dan lain sebagainya adalah pemberian Allah yang harus kita syukuri bahkan kita sumbangkan untuk perjuangan Islam.
Terkadang kita berfikir terbalik, anak kita minta apa saja kita turuti, sementara 2,5 % untuk jihad fi sabilillah beratnya bukan main.
Maka dari itu mari kita kembali kepada Alquran yang telah mengingatkan kepada kita.
Jangan sampai kita tenggelam oleh cinta dunia, akan tetapi malah lupa kepada Allah SWT Sang Pemberi nikmat tersebut.
Jangan sampai cinta kita kepada anak, istri, harta, jabatan dan sebagainya melebihi rasa cinta kita kepada Allah SWT.
Allah SWT adalah tempat kita memohon dan tempat bergantung untuk selama-lamanya.
Mudah-mudahan kita semua mampu menghadapi tantangan di masa depan yang makin menantang ini dengan tetap berpegang teguh hanya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, serta memohon agar kita selalu mendapatkan bimbingan, taufik, hidayah, dan inayah-Nya.
Sehingga kelak kita akan selamat dunia dan akhirat. Amin ya rabbal 'alamin.
Khutbah II
بارك الله لى ولكم فى القران العظيم ونفعنى واياكم بما فيه من الايت والذكر الحكيم وتقبل منى ومنكم تلاوته انه هو السميع العليم.
واستغفرالله العظيم لى ولكم ولوالدى ولوالد يكم ولسائرالمسلمين والمسلمات فاستغفروه فيا فوزالمستغفرين ويا نجاة التا ئبين
Demikian materi khutbah jumat singkat, semoga bermanfaat.
(*)
Klik di Sini untuk Membaca Berita Lainnya tentang Kumpulan Materi Khutbah