Berita Semarang
Dilakukan Secara Bertahap, Penempatan Pedagang Pasar Johar Akan Dimulai September Ini
Pemerintah Kota Semarang akan mulai menempatkan pedagang Pasar Johar pada September ini. Pemindahan dilakukan secara bertahap.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang akan mulai menempatkan pedagang Pasar Johar pada September ini.
Pemindahan dilakukan secara bertahap mengingat Johar Selatan dan Kanjengan masih dalam proses pembangunan.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, pedagang Pasar Johar akan menempati pasar yang sudah selesai direvitalisasi oleh Kementrian PUPR, yakni Johar Cagar Budaya.
Baca juga: Pedagang Pasar Johar Belum Dapat Info Rencana Penempatan ke Johar Cagar Budaya
Baca juga: Sakit Hati Wanita Pengusaha ke Sopir Online di Makassar, Culik Lalu Melepasnya di Jalan Tanpa busana
Baca juga: Tunggu Jatah Vaksin Atlet, 250 Paket Herbal Vitamin C, D dan E Diberikan pada Atlet Banyumas
Baca juga: Lansia di Purbalingga Tewas di Lereng Ladang, Diduga Terjatuh Saat Mencabut Tunas Pohon Pisang
Rencana ini sudah mulai kembali disiapkan setelah sebelumnya Dinas Perdagangan sempat menunda lantaran sejumlah pegawainya terpapar Covid-19.
Adapun lahan yang sebelumnya Pasar Yaik yang saat ini sudah dibangun Alun-alun, nantinya akan menempati gedung baru di Kanjengan.
"Penempatan pedagang Johar sudah mulai kembali ke progresnya. Kebetulan perdagangan dan Asisten 2 sudah laporan. Ada sekitar 6000 pedagang, ternyata yang melakukan register 4.000. September ini Insya Allah akan mulai berjalan," terang Hendi, sapaannya, Rabu (1/9/2021).
Sementara itu, Plh Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Mujoko Raharjo mengatakan, ada 2.600 pedagang yang sudah ditetapkan untuk bisa masuk ke Johar Cagar Budaya dari target 4.000 pedagang.
Mereka akan diundi untuk penempatan lapaknya.
Pengundian lapak akan dilakukan secara online dan pemberitahuan akan disampaikan melalui Whatsapp.
"Saat pendataan kemarin, pedagang sudah memberikan nomor telepon masing-masing," katanya.
Menurutnya, masih ada tambahan sebanyak 761 pedagang yang akan diusulkan masuk dalam penetapan. Saat ini, Dinas Perdagangan masih melakukan proses klarifikasi mengingat beberapa pedagang masih ada yang kurang berkas.
"Misal, kalau memang sudah dialihkan ijinnya kepada orang lain, harus ada surat pelepasannya dari yang pegang ijin," terangnya.
Mujoko melanjutkan, pedagang nantinya akan masuk ke Johar Utara, Johar Tengah, Johar Selatan, dan Kanjengan menggunakan sistem zonasi.
Baca juga: Lansia di Purbalingga Tewas di Lereng Ladang, Diduga Terjatuh Saat Mencabut Tunas Pohon Pisang
Baca juga: Jalan Bersimbah Darah Jadi Saksi saat HN Meregang Nyawa, Keluarga yang Emosi Sempat Akan Buru Pelaku
Baca juga: Bunda UMKM Banyumas Resmikan Galeri Ruang Promosi Produk UMKM
Johar Utara adalah zona kering. Johar Tengah menjadi zona basah. Johar Selatan semula adalah zona khusus untuk hasil bumi, namun nantinya hasil bumi akan dipindahkan zonasinya.
"Johar saat ini sudah menjadi pasar semi modern. Untuk yang bangunan cagar budaya, yakni Johar utara, tengah, selatan ini tidak bisa diperlakukan seperti dulu lagi," ujarnya.
Pada sistem zonasi ini, sambungnya, satu pedagang hanya akan mendapat satu lapak. Setiap zona tidak diperbolehkan adanya pedagang pancakan.
"Kalau dulu ada pedagang yang punya lima lapak, sekarang tidak bisa. Kami lakukan pengawasan secara ketat," tegasnya. (*)