Paralimpiade Tokyo 2020
Netizen Malaysia Mengamuk Emas Atlet Paralimpiade Mereka Dicabut, Terungkap Duduk Perkaranya
Netizen Malaysia mengamuk. Atlet mereka, Muhammad Ziyad Zolkefli, dicabut medali emasnya pada Paralimpiade Tokyo
Akan tetapi, World Para Athletics (WPA) yang mengurus trek dan lapangan untuk Parasports menyatakan, tidak ada alasan yang dapat dibenarkan atas keterlambatan para atlet.
Dikatakan bahwa keputusan dibuat berdasarkan Peraturan Dunia Para Atletik 5.5 tentang "Kegagalan Melapor ke Ruang Panggilan".
Di aturan itu tertera, jika atlet tidak hadir di ruang panggil sesuai jadwal, mereka akan ditampilkan dalam hasil sebagai DNS.
Banding Muhammad Ziyad Zolkefli dan dua atlet lainnya juga ditolak.
Akibat diskualifikasi tersebut, medali emas dialihkan ke Maksym Koval dari Ukraina.
Rekan setimnya, Oleksandr Yarovyi, meraih perak, sedangkan perunggu dikalungkan ke Efstratios Nikolaidis asal Yunani.
Alasan Muhammad Ziyad Zolkefli telat tiga menit
The Guardian melaporkan bahwa Muhammad Ziyad Zolkefli, Todd Hodgets, dan Jordi Patricio Villalba telat datang tiga menit di Call Room.
Spence memaparkan, ketiga atlet yang telat itu berdalih mereka belum mendengar pengumuman untuk berkumpul atau didengar dalam bahasa yang tidak mereka mengerti.
Walau begitu, Spence menjelaskan, atlet-atlet lainnya bisa sampai di sana tepat waktu.
"Yang lain sampai di sana lima menit lebih awal," ujar Spence, dikutip dari The Guardian.
Netizen Malaysia marah besar
Netizen Malaysia meluapkan amarah besarnya di media sosial, atas pencabutan medali emas atlet Paralimpiade Tokyo 2020 cabor tolak peluru F20, Muhammad Ziyad Zolkefli.
World of Buzz pada Rabu (1/9/2021) mewartakan, Kedutaan Besar Ukraina di Malaysia pun ikut jadi sasaran amarah netizen Malaysia, karena medali emas dialihkan ke atlet negara tersebut, Maksym Koval.
Akibatnya, Kedubes Ukraina di Malaysia menonaktifkan sementara atau mengunci gembok akun media sosial mereka yang dibanjiri amuk warganet "Negeri Jiran".
