Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banjarnegara

Sebelum Pembunuhan di Dieng, RS Pantau Facebook Istri dan Menemukan Chat Pria, Ini Pengakuannya

Warga meyakini pria itu adalah suaminya, (R), warga Desa Gembol Kecamatan Batur, Banjarnegara

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Medsos
foto terduga pelaku kasus pembunuhan Hn di Banjarnegara 

"Ada beberapa saksi yang mengetahui suaminya sebelum terjadi pidana, menunggu di atas motor, " katanya, Rabu (1/9/2021)

Kepergian HN masih menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Keluarga maupun warga tak pernah menyangka kejadian tragis ini bakal menimpa korban.  

Sosok HN pun masih terkenang di benak mereka.

Suasana rumah duka, rumah orang tua HN, korban pembunuhan di Dukuh Buntu Desa Bakal, Batur, Banjarnegara
Suasana rumah duka, rumah orang tua HN, korban pembunuhan di Dukuh Buntu Desa Bakal, Batur, Banjarnegara (TribunJateng.com/Khoirul Muzaki)

HN dikenal berkepribadian baik di mata masyarakat.

Ratna, sepupu HN mengatakan, korban adalah sosok pendiam dan jarang mengeluhkan masalahnya ke orang lain.  

Meski rumah tangganya kurang harmonis, ia tak pernah mencurahkan isi hatinya ke orang lain, kecuali kepada orang tua. 

"Orangnya pendiam. Gak pernah menceritakan masalah rumah tangganya ke orang. Paling kalau cerita ke orang tua, " katanya. 

Ratna sendiri mengenal suami korban, R, sebagai pribadi yang pendiam.

Meski  acap kasar terhadap istri, Ratna tak menyangka pelaku bakal tega menghabisi nyawa istrinya secara keji. 

"Dua-duanya (suami istri) Sama-sama pendiam. Gak nyangka, " katanya

Selain pendiam dan baik hati, HN dikenal sebagai perempuan mandiri.

Ia harus banting tulang dengan bekerja sebagai buruh di pabrik jamur.

Ini dilakukan untuk menunjang perekonomian keluarga, serta masa depan putri tercinta. 

Tetapi anaknya yang masih berusia tiga tahun kini harus kehilangan kasih sayang dari seorang ibu untuk selamanya.

Sudah ditunggu

TKP diduga penganiayaan berujung meninggal ibu muda di Desa Bakal, Batur Banjarnegara
TKP diduga penganiayaan berujung meninggal ibu muda di Desa Bakal, Batur Banjarnegara (TribunJateng.com/Khoirul Muzaki)

Sebelumnya diberitakan, warga Dieng digegerkan dengan peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan seorang ibu muda, HN  (21) meninggal. 

Beberapa meter setelah memasuki gapura Dusun Buntu Desa Bakal, masih ada bekas darah bersimbah di jalan. 

Meski aktivitas di jalan itu normal tanpa ada garis polisi, nuansa horor masih terasa. 

Tempat itu menjadi saksi bisu tragedi memilukan yang tak pernah terbayangkan warga sebelumnya. 

Di tempat itu, wanita pendiam itu meregang nyawa. Ironisnya, ia meninggal di tangan pria yang diduga adalah suaminya. 

Kepala Desa Bakal Madkhurodin mengatakan, HN dihabisi usai pulang dari kerja di pabrik jamur, tak jauh dari tempat tinggalnya. 

Tidak biasanya, Minggu sore (29/8/2021) sekitar pukul 15.00 Wib, HN pulang ke rumah sendirian. 

Padahal, menurut dia, wanita itu biasa pulang berombongan. 

Tak dinyana, seorang pemuda dengan mengenakan bawahan sarung menguntitnya.

Warga meyakini pria itu adalah suaminya, (R), warga Desa Gembol Kecamatan Batur, Banjarnegara. 

Di jalan yang sepi setelah gapura dukuh Buntu, laju kendaraan HN terhenti.

Tak ada yang tahu persis bagaimana kejadian itu bermula.

Situasi jalan dan lingkungan sekitar lengang. 

Keributan mereka jauh dari jangkauan warga.

Entah apa musababnya, pria itu tiba-tiba menyerang HN secara membabi-buta. 

Ia menghunuskan pisau ke leher HN yang tak berdaya. 

HN sempat ditolong warga dalam kondisi penuh luka. 

Sementara pelaku memacu sepeda motornya entah kemana. Langkahnya tak terkejar. 

"Pada waktu kejadian, pelaku mendatangi istri membawa alat pisau. Korban tidak tertolong, meninggal di Puskesmas, " katanya, Senin (30/8/2021) 

Warga tak menyangka pelaku bisa berbuat sekeji itu terhadap orang yang dicintainya.

Ia tidak mengetahui pasti alasan pelaku sampai akhirnya kalap.  

Madkhurodin mengatakan, sebagai pasangan suami istri, hubungan R dengan HN akhir-akhir ini memang kurang harmonis.

Keduanya rupanya tak lagi tinggal bersama alias pisah ranjang sebulan terakhir ini.  

HN pulang dan tinggal kembali bersama orang tuanya di Dusun Buntu. 

Ia menduga R masih menginginkan istrinya kembali untuk tinggal bersama.

Tetapi HN punya alasan tersendiri hingga ia enggan kembali ke pangkuan suami. 

"Mungkin istrinya mengelak, susah diajak pulang, " katanya

Madkhurodin mengatakan, keluarga dan kerabat korban sempat terbakar amarahnya karena kehilangan orang tercinta.

Mereka sempat ingin menyerang pelaku di rumahnya. 

Beruntung pihaknya berhasil meredam emosi keluarga sehingga situasi bisa terkendali.  (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved