Manfaat Jahe
Cara Memilih Jahe yang Berkualitas, Disertai Tips Mengolahnya agar Mendapat Manfaat Maksimal
Rempah ini memiliki khasiat menambah imun tubuh, sesuatu yang sangat penting untuk menangkal virus corona
TRIBUNJATENG.COM – Jahe saat ini semakin populer.
Terutama sejak dunia termasuk Indonesia dilanda pandemi Covid-19.
Rempah ini memiliki khasiat menambah imun tubuh, sesuatu yang sangat penting untuk menangkal virus corona.
Sangat mudah menemukan jahe untuk berbagai kebutuhan.
Baca juga: Ritual Pesugihan Korbankan Anak di Gowa: 40 Orang Diduga Terlibat Aliran Sesat
Baca juga: Ikan Toman dari Terowongan Kuno Klaten Ditawar Rp 5 Juta Tak Dilepas, Penemu: Saya Dapat Mimpi
Rempah ini tersedia di pasar, warung hingga supermarket modern.
Maklum, manfaat jahe sudah banyak yang membuktikan.
Di masa pandemi Corona saat ini, masyarakat memanfaatkannya dengan cara diseduh untuk mendapatkan minuman hangat penambah imun
Namun, jika anda ingin membeli jahe, cobalah perhatikan tanda-tanda ini jika tak ingin alami hal merugikan.

Bentuk jahe dan warna jahe yang seragam membuat kita sulit menentukan mana yang paling segar.
Apalagi, saat dicium, jahe tidak mengeluarkan aroma sehingga kesulitannya pun jadi bertambah.
Mengetahui kesulitan di atas, berikut ciri-ciri jahe berkualitas baik supaya pemula pun bisa pede membeli jahe di pasar.
Jahe yang berkualitas baik akan mengeluarkan aroma dan rasa pedas yang maksimal.
Jadinya, makanan kita pun akan maksimal nikmatnya.
Ciri-ciri Jahe Kualitas Baik dan Tidak
Ukuran jahe yang besar belum tentu menunjukkan kalau kualitasnya baik, lho.
Malahan kita sebaiknya memilih jahe dengan ukuran kecil dan berwarna lebih gelap.
Jahe seperti itu tua, hingga aromanya lebih kuat dan segar.
Jahe yang besar dan berwarna lebih pucat biasanya muda sehingga kurang beraroma dan seringkali menimbulkan rasa pahit pada masakan.
Jahe merupakan umbi karena itu tidak heran kalau seringkali masih kotor.
Ingat, pilih jahe yang telah dibersihkan dari tanahnya.
Kesegaran jahe hanya bisa terlihat dari kulitnya.
Jadi, kalau tertutup tanah, sudah pasti kita tidak bisa melihat kondisinya.
Jahe yang busuk misalnya, tidak bisa terlihat kalau tertutup tanah.
Pilih jahe dengan kulit yang mulus sebagai tanda jahe masih segar.
Sementara, kalau keriput menandakan jahe sudah lama dipetik sehingga jadi lebih kering.
Jahe yang seperti ini sudah berkurang rasa maupun aromanya.
Semua jenis empon-emponan, termasuk jahe sebaiknya disimpan dalam ruang terbuka.
Jadi sepulang dari pasar, tempatkan jahe dalam keranjang terbuka di sudut dapur yang sejuk.
Jangan pernah menyimpan jahe dalam kulkas karena akan membuatnya jadi lembek dan lebih cepat busuk.
Olah Jahe dengan Benar untuk Masakan
Kalau diolah jadi wedang, jahe sebaiknya kita bakar terlebih dulu.
Bakar sebelum dikupas supaya aroma jahe lebih keluar.
Setelah itu, kupas kulitnya dan geprek sampai gepeng sebelum dimasukkan dalam air gula merah.

Tapi, kalau ingin dibuat tumisan, jahe bisa langsung digunakan. Tidak perlu dibakar dulu.
Di masakan Indonesia, jahe biasanya digunakan untuk semur, woku, sup daging, ayam goreng, tongseng, dan masih banyak lagi.
Jadinya setelah setelah tahu ciri-ciri jahe yang baik kita pasti bisa membuat masakan dengan rasa yang lebih lezat maksimal. (SajianSedap.com)