Berita Semarang
Dinkes Kota Semarang Lakukan Skrining Pelajar, Antisipasi Penularan Covid-19 saat PTM
Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 di sekolah mengingat sudah hampir dua pekan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM)
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Kesehatan Kota Semarang mulai melakukan skrining deteksi Covid-19 terhadap pelajar.
Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 di sekolah mengingat sudah hampir dua pekan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, hasil sampling menunjukan bahwa tidak ada penularan Covid-19 di sekolah.
Hasil tes baik guru dan siswa negatif.
"Hampir rata-rata semua sekolah dilakukan skrining. Teman-teman puskesmas yang wilayah kerjanya ada sekolah kami minya untuk sampling. Hasilnya, sejauh ini negatif semua," terang Hakam, Jumat (10/9/2021).
Setiap sekolah, dia meminta diambil sampling sebanyak 10 guru dan 10 siswa.
Menurutnya, baik guru maupun siswa sama-sama berisiko menularkan jika tidak taat protokol kesehatan, sekalipun sudah vaksinaai dua kali.
Maka dari itu, pihaknya tetap melakukukan pola skrining agar mengetahui jika terdapat siswa atau guru yang terkonfirmasi poaitif.
"Kalau ketahuan duluan, dikarantina. Itu lebih bagus dari pada kena kemudian nyebar kemana-mana," tambahnya.
Menurutnya, sampling yang dilakukan Dinas Kesehatan juga bentuk dari evaluasi PTM yang sudah berjalan hampir dua pekan.
Selain skrining, evaluasi juga pasti dilakukan oleh pengawas Dinas Kesehatan atau Kementerian Pendidikan.
"Kalau mengadakan PTM, sarana prasarana, cuci tangan, suhu, dan sebagainya harus dikelola dengan baik. Kalau ternyata tidak tersedia, pengawas pasti akan tegur. Kami sebagai regulator kesehatan di tingkat kota melakukan sampling untuk SD, SMP, SMA," jelasnya.
Selain sekolah, sambung Hakam, Dinas Kesehatan juga akan melakukan skrining ke tempat-tempat lain mengingat sebagian akivitas masyarakat kini sudah dilonggarkan, diantaranya pasar, perkantoran, dan tempat-tempat umum.
Di sisi lain, Dinas Kesehatan juga terus mengejar tracing atau penelusuran terhadap kontak erat. Setiap ditemukan satu pasien Covid-19, ada 10 - 15 kontak erat yang harus dilakukan tracing.
"Misalnya, minggu ini teman-teman menemukan kasus positif di sekolah. Teman-teman saya minta tambahi 10 kontak erat yang bersangkutan. Kalau ditemukan lagi, cari lagi 10 kontak erat," jelasnya.