Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pendidikan

Mahasiswa Angkat Suara soal Kuliah Tatap Muka, Ada yang Sejak Awal Kuliah, Belum Pernah ke Kampus

Pembelajaran tatap muka di tingkat SD, menengah, hingga atas sudah dimulai beberapa pekan yang lalu. Begitu juga dengan pembelajaran di bangku kuliah.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/MAMDUKH ADI PRIYANTO
Suasana perkuliahan tatap muka di UPGRIS. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG- Pembelajaran tatap muka di tingkat sekolah dasar, menengah, hingga atas sudah dimulai beberapa pekan yang lalu.

Begitu juga dengan pembelajaran di bangku perkuliahan. Sejumlah perguruan tinggi sudah memulainya dengan terbatas dan bertahap.

Kebijakan ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri dengan disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, dan Menteri Kesehatan.

Namun, beberapa perguruan tinggi lebih memilih tetap memberlakukan pembelajaran jarak jauh atau daring hingga akhir tahun ini.

Baca juga: Geger Geden Lur! Korban Dugaan Arisan Bodong Geruduk Pernikahan Pelaku di Mojosongo Solo

Baca juga: Bikin Kerumunan, Turnamen Bola Voli dan Balap Merpati di Kutasari Purbalingga Akhirnya Dibubarkan

Baca juga: Nonton TV Online Ini Link Live Streaming Madura United Vs PSM Makassar BRI Liga 1

Perguruan tinggi yang akan memulai uji coba pembelajaran tatap muka terbatas contohnya Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada Senin pekan depan.

Lalu bagaimana pendapat mahasiswa mengenai kuliah tatap muka terbatas?

"Kami tidak menginginkan KKN dan PKL online. Pembelajaran tatap muka sangat dinanti-nanti, dimana kami ataupun adik- adik mahasiswa baru yang menginginkan suasana perkuliahan tatap muka dari dulu akhirnya terlaksana," kata Elga Almaraghy, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Unnes, Minggu (12/9/2021).

Jika perkuliahan tatap muka diadakan, ia meminta pihak kampus melakukan pengetatan pengawasan terutama dalam penerapan protokol kesehatan. Selain itu, juga harus dilakukan evaluasi berkala.

Namun demikian, apakah perkuliahan tatap muka terbatas yang menggunakan konsep blended learning (daring dan luring) efektif atau tidak, ia melihat bahwa dimulainya pembelajaran tatap muka merupakan awal yang baik.

"Efektif ataupun tidak, nantinya kan ada evaluasi. Tapi, menurut saya ini awal yang baik, seolah ada secercah cahaya akan berhentinya kasus pandemi ini. Ini bisa jadi motivasi. Tentunya, dengan tetap menerapkan prokes," ucap mahasiswa program studi ilmu politik ini.

Ia menambahkan bahwa keputusan PTM bagi sekolah di wilayah PPKM level 1-3 berarti sudah ada indikator bagi suatu wilayah dianggap aman untuk melakukan interaksi sosial.

"Karena kita pun mahasiswa menginginkan sebuah kebijakan seperti ini (PTM). Karena sudah suntuk dan bosan akan situasi pandemi yang belum selesai ini," tandasnya.

Hal senada diungkapkan Arsha Raulnadi Trikusuma, mahasiswa Jurusan Informatika Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Ia menuturkan sangat menyambut baik dengan dimulainya PTM di perguruan tinggi.

"Kebijakan ini juga telah dipersiapkan dengan baik oleh kampus. Mulai dari adanya sistem booking untuk yang ingin mengikuti perkuliahan luring, kesiapan dosen dan mahasiswa, kesiapan sarana dan prasarana, serta yang paling penting penerapan protokol kesehatan yang saya rasa juga ketat," kata Arsha yang merupakan satu dari tujuh mahasiswa berprestasi di Jateng ini.

Seperti diketahui, UPGRIS telah melaksanakan PTM pada Senin pekan yang lalu.

Baca juga: Workshop Pembuatan Komik Diminati Anak Muda Banyumas, Bupati Sebut Akan Buat Comic House

Baca juga: Bengawan Solo Tercemar Pabrik Ciu Sukoharjo, Polda Jateng Imbau Limbah Tak Dibuang Sembarangan

Baca juga: Duel PSIS Semarang VS Persija Jakarta Malam Ini, Tim Mahesa Jenar Turunkan Pemain Muda

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved