Berita Banjarnegara
Rem Motor Matik Blong di Turunan Jalan Banjarnegara, Suami Istri dan Bayi Meninggal Masuk Jurang
Kecelakaan tragis terjadi di Desa Sembawa Kecamatan Kalibening Banjarnegara, Senin (13/9/2021) sekitar pukul 13.30 WIB.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Kecelakaan tragis terjadi di Desa Sembawa Kecamatan Kalibening Banjarnegara, Senin (13/9/2021) sekitar pukul 13.30 WIB.
Tiga orang, yakni pasangan suami istri (pasutri) beserta bayinya meninggal akibat insiden itu.
Kapolres Banjarnegara AKBP Fahmi Arifrianto melalui Kasatlantas AKP Erwin Chan Siregar mengatakan, kejadian bermula ketika sepeda motor yang dikendarai W (31) warga Kecamatan Banjarmangu dengan pembonceng istri IP (23) dan anak QNJ (8 bulan) berjalan dari arah selatan menuju ke utara, atau dari Dusun Sukawera Desa Pasuruhan Kecamatan Karangkobar menuju Desa Sembawa Kalibening.
Sepeda motor itu mulanya melaju dengan kecepatan sedang.
Nahas, kondisi jalan menurun dan menikung di lokasi kejadian membuat pengendara hilang kendali.
"Pengendara tersebut mengalami hilang kendali dan jatuh ke bahu jalan sebelah kanan sedalam 15 meter," katanya, Selasa (14/9/2021)
Kepala Desa Sembawa Aditya Yoga mengatakan, dari kejauhan, seorang pemilik warung sempat melihat kendaraan yang hilang kendali hingga jatuh ke jurang sisi jalan.
Ia kemudian berteriak meminta pertolongan warga. Korban telah tergeletak di dekat saluran irigasi.
Dua korban, yakni pasutri W dan IP sudah sudah tak bergerak.
Adapun sepeda motor mereka terpental lebih jauh dari posisi korban.
Warga kemudian menyelamatkan bayi korban, QNJ, usia 8 bulan, yang disinyalir masih hidup.
Bayi itu sempat dilarikan ke Puskesmas namun akhirnya meninggal.
"Bayinya sempat masih ada tanda kehidupan, dibawa ke bidan lalu Puskesmas, namun ada kabar kemudian meninggal, " katanya
Yoga mengaku tak mengetahui pasti musabab kecelakaan tunggal itu.
Tetapi kuat dugaan, rem sepeda motor matic Merk Honda Vario yang dikendarai korban tidak berfungsi alias blong.
Ini diketahui saat polisi menjajal fungsi rem kendaraan itu di lokasi kejadian setelah kecelakaan.
Yoga mengatakan, jalan yang dilalui korban dari Desa Pasuruhan memang banyak turunan.
Akibatnya bisa fatal bagi pengendara sepeda motor matic yang remnya tak berfungsi.
Sepeda motor matic memang memiliki risiko kecelakaan lebih tinggi saat dikendarai di jalur turunan.
Pasalnya, pengendara tidak bisa mengatur gigi rendah untuk memperlambat laju kendaraannya, kecuali hanya mengandalkan rem.