Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kesehatan

Cara Mengonsumsi Susu Kental Manis Menurut BPOM, Ini Bahayanya jika Diseduh dan Diminum Langsung

Menurut Rita, susu kental manis seharusnya digunakan untuk topping dan bukannya untuk diseduh

Editor: muslimah
Tribunnews
Ilustrasi Susu Kental Manis 

Merujuk Peraturan BPOM No 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan, susu kental manis tidak untuk menggantikan air susu ibu dan tidak cocok untuk bayi sampai usia 12 bulan.

Hal itu ditegaskan dalam pasal 54 yang mengatur terkait label produk susu kental dan analognya.

"Pada Label produk susu kental dan analognya wajib dicantumkan peringatan berupa tulisan “Perhatikan!, tulisan "Tidak untuk menggantikan Air Susu Ibu", tulisan “Tidak Cocok untuk Bayi sampai usia 12 bulan”, dan tulisan “Tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya sumber gizi”.

Risiko diabetes

l
Lihat Foto susu kental manis(PIXABAY/THEUJULALAL)

Sebagaimana diberitakan Kompas.com (5/11/2019), susu kental manis (SKM) bukanlah susu, melainkan minuman yang terbuat dari gula dan susu.

Mengonsumsi susu kental manis secara berlebih meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak, karena tingginya kadar gula di SKM.

Ahli menjelaskan, susu kental manis memang dapat dijadikan sumber energi, namun sangat tidak baik jika energi anak bersumber dari gula.

Meskipun tubuh mempunyai batas toleransi tertentu, konsumsi gula lebih dari 10 persen energi total berisiko menurunkan sensitivitas insulin.

Hal ini juga kemudian memicu hiperglikemia atau kadar gula darah lebih tinggi dari batas normal dan memicu risiko diabetes.

Selain menyebabkan diabetes dan obesitas, asupan gula berlebih akan merusak gigi anak-anak.

Dalam piramida gizi seimbang, gula diperbolehkan untuk anak sebanyak satu hingga dua sendok makan atau setara dengan 26 gram.

Survei BPOM

Sementara itu, mengutip hasil Survei Sosial dan Ekonomi Nasional 2016 pada laman BPOM, 5 Agustus 2021 tentang gambaran persentase belanja susu masyarakat, didominasi susu kental manis.

Angkanya yaitu 60-74 persen.

Menurut hasil survei tersebut, mayoritas orang-orang yang membeli susu kental manis berasal dari masyarakat berpenghasilan rendah.

Data lain juga menyebut adanya penggunaan susu kental manis sebagai pengganti susu formula, bakan sebagian kecil digunakan sebagai pengganti ASI.

l

(Kompas.com )

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved