Berita Regional

Sindikat Internasional Pembobol ATM Buat Bank BUMN Rugi Rp 17 Miliar dalam Setahun

Polisi berhasil mengungkap kejahatan pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) melalui modus skimming yang melibatkan jaringan Internasional.

WE LIVE SECURITY
Ilustrasi ATM 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Polisi berhasil mengungkap kejahatan pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) melalui modus skimming yang melibatkan jaringan Internasional.

Tiga pelaku ditangkap Tim Subdit IV Tindak Pidana Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Dua di antaranya warga negara asing (WNA) asal Belanda dan Rusia.

Baca juga: Unjuk Rasa Tolak Bitcoin Memanas di Elsalvador, Warga Bakar ATM Uang Kripto

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, kasus ini bermula dari laporan satu bank BUMN pada September 2021.

Disebutkan, bank BUMN melaporkan bahwa sejumlah nasabahnya menyanggah adanya transaksi di rekeningnya.

“Ternyata pelaku kejahatan skimming ATM ini melibatkan sindikat internasional,” kata Yusri dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/9/2021).

Disebutkan, kepolisian menelusuri dengan mengecek CCTV, dan ternyata transaksi tersebut tidak pernah dilakukan oleh nasabah yang menjadi korban.

"Setelah melakukan pendalaman, penyidikan tim berhasil mengamankan awalnya dua orang, satu warga negara Rusia dan satu warga negara Belanda.

Konferensi pers pengungkapan kasus kejahatan sindikat skimming ATM bank BUMN. Aksi sindikat ini melibatkan dua WNA asal Rusia dan Belanda yang mengakibatkan kerugian sekitar Rp 17 miliar.
Konferensi pers pengungkapan kasus kejahatan sindikat skimming ATM bank BUMN. Aksi sindikat ini melibatkan dua WNA asal Rusia dan Belanda yang mengakibatkan kerugian sekitar Rp 17 miliar. (Fandi Permana)

Kemudian dikembangkan menjadi tiga pelaku, yang terakhir berinisial RW (warga Indonesia)," jelas Yusri.

Disebutkan, tersangka pelaku Vladimir Kasarski asal Rusia adalah pemandu wisata.

Ia diamankan bersama N Georgiev di sebuah SPBU Tambun Selatan, Bekasi, pada 10 September 2021.

Sementara tersangka Rudy Wahyu ditangkap di Rawa Lumbu, Bekasi, pada 12 September 2021.

"VK mengaku sudah satu tahun di Indonesia, kerjanya sebagai tour guide yang membawa turis asing ke Bali dan Jawa.

Sementara NG pengakuannya baru empat bulan lebih di Indonesia atas ajakan VK," ujar Yusri.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved