Berita Brebes
Antusiasme Masyarakat Gotongroyong di Pembangunan Aswaja Center KIC 2 Brebes
Pembangunan ASWAJA CENTER Majelis Taklim dan Pesantren Virtual KANZUL ILMI CENTER 2 (KIC2), di Desa Kaliwadas, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes tel
TRIBUNAJTENG.COM, BREBES - Pembangunan ASWAJA CENTER Majelis Taklim dan Pesantren Virtual KANZUL ILMI CENTER 2 (KIC2), di Desa Kaliwadas, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes telah dimulai.
Pembangunan ditandai dengan doa bersama dan peletakan batu pertama pada Minggu (19/9/2021).
Acara juga dihadiri oleh tokoh masyarakat, Muspika Kecamatan Bumiayu dan Pengurus MWC dan Ranting NU Bumiayu.
Kanzul Ilmi Center (KIC) adalah Majelis Taklim dan pusat pengajian masyarakat terbesar di Brebes selatan yang didirikan pada tahun 2018 oleh DR KH Ahmad Najib Afandi MA atau Gus Najib dari pesantren Al Hikmah 2 yang juga Wakil Ketua LDNU Jawa Tengah, Penasihat GMNU Jawa Tengah dan Ketua Komisi Fatwa MUI Brebes.
Kini, KIC telah berhasil hadir sebagai rumah umat dan masyarakat semua kalangan dan kelompok.
Ketua panitia pembangunan, Drs Najib Sulaiman menyampaikan kekagumannya atas kekompakkan dan kegotongroyongan masyarakat yang luar biasa. Mulai dari penyiapan sarana, konsumsi dan lainnya semua ditanggung masyarakat sekitar.
"Ini bukti kekompakkan dan rasa senangnya masyarakat menyambut pembangunan kanzul ilmi center di desanya," katanya sebagaimana keterangan tertulsi ke Tribunjateng.com, Selasa (21/9/2021).
Camat Bumiayu, Eko Purwanto, menyatakkan bangga dan berterimakasih atas kehadiran dan fungsi dakwah KIC di Brebes selatan.
Menurut Eko, adanya kegiatan keagamaan KIC yang terjadwal diyakini akan mampu membantu program pemerintah dalam menangangai kenakalan remaja baik pornografi, narkoba dan HIV AIDS.
Eko, menambahkan, bahwa ternyata Brebes selatan banyak menyimpan dan memilki alumni napi narkoba dan napi lainnya dengan angka tertinggi di wilayah Brebes.
"Kami atas nama pemerintah sangat mendukung dan bangga dengan dibangunnya KIC 2," katanya.
Ia berkeyakinan dengan melebarkan sayapnya KIC, akan mampu dan terus berdakwah santun dan damai.
Eko juga berharap semoga akan terus lahir KIC 3 dan seterusnya di berbagai daerah.
Pengasuh KIC, DR KH Ahmad Najib Afandi MA menceritakan awal mula pembangunan KIC 1 dan 2.
Bahwa semua ini ia lakukan sebagai bukti takdzimnya kepada sang guru yaitu masayikh Lirboyo yang telah memerintahkan agar membangun pesantren secara mandiri.
Ia juga menceritakan sebab kemauannya yang kuat dalam berdakwah di kalangan masyarakat kampung, desa-desa, bukan di kampus atau kota besar.
"Bahwa kini banyak orang pinter dan alim tidak mau berdakwah di kampung hanya karena tidak ada fasilitas mewah dan tidak terkenal," ujarnya.
Sedangkan dirinya, lebih nyaman dan merasa berhasil mengajar masyarakat bawah daripada mendidik mahasiswa di kampus.
Karena itulah ia selalu menolak tawaran mengajar di kampus luar kota. Padahal ia lulusan S3 luar negeri, Maroko.
Dan yang paling penting alasan Gus Najib berdakwah di kampung adalah banyakmya pengajian dan majelis ilmu di desa-desa yang hanya mengajarkan fadilah-fadilah atau keutaman ibadah dan aurad, belum menyentuh persoalan fiqh yang menjadi.
Karena itulah materi fiqh menjadi ciri khas pengajain di kanzul ilmi.
Adapun, kegiatan rutin pengajian di KIC dilaksanakan setiap Ahad pagi jam 07.00 -09.00 kitab fiqh dan tafsir, Senen malam jam 19.00 – 21.30 Tasawuf/Minhajul Abidin, Setiap malam Jum’at Legi kitab Adab Al Alim wa Al mutallim.
Dan pengajian Al Qur’an yang diasuh oleh HIMASAL (himpunan Alumni dan santri Lirboyo) Brebes selatan, dilaksanakan setipa Sabtu, Senen dan Kamis setiap jam 16.00.
Sodikin, salahsatu tokoh Kaliwadas begitu tergugah dan ikut semangat untuk bergabung dengan KIC2 di desanya setelah mengikuti acara peletakkan batu pertama.
Ia mengaku takjub kepada masyarakat dan jamaah KIC yang guyub dan rukun bergotong royong dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan.(*)