Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

AHHA PS Pati

Gibran Bilang AHHA PS Pati Menguasai Kungfu, Jalu: Cukup Bungkam dengan Prestasi dan Kemenangan

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berseloroh bahwa Persis Solo mesti mewaspadai AHHA PS Pati (PSG Pati)

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berseloroh bahwa Persis Solo mesti mewaspadai AHHA PS Pati (PSG Pati).

Hal ini lantaran klub milik Atta Halilintar dan Putra Siregar itu dia anggap "menguasai kungfu".

Hal tersebut dia ucapkan di hadapan media pada Selasa (21/9/2021).

Oleh sejumlah pihak, selorohan putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut mungkin bisa dipahami sebagai psy war atau perang urat syaraf.

Baca juga: PSIS Pelajari Video Arema FC Jelang Lanjutan BRI Liga 1 Pekan Keempat

Sebab, Persis Solo selaku tuan rumah Grup C akan berhadapan dengan AHHA PS Pati dalam laga pembuka yang akan dilangsungkan Minggu (26/9/2021) mendatang.

Adapun AHHA PS Pati dalam kompetisi musim ini masih menggunakan nama lamanya, yakni Putra Safin Group (PSG) Pati.

Untuk diketahui, AHHA PS Pati memang mendapat stigma negatif setelah terjadinya insiden "tendangan kungfu" dalam laga uji coba yang mereka lakoni melawan klub Liga 1, Persiraja Banda Aceh, Senin (6/9/2021) lalu.

Dalam pertandingan tersebut, dua pemain AHHA PS Pati, yakni Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun melakukan pelanggaran keras pada pemain Persiraja.

Menanggapi selorohan Gibran, Manajer AHHA PS Pati Doni Setiabudi alias Jalu menilai hal tersebut sesuatu yang wajar dalam sepak bola.

"Saya pikir itu lumrah. Solo kan jadi tuan rumah. Kalau ada psy war, itu jadi unsur entertainment (hiburan).

Kalau saya pribadi sih bilang ke anak-anak, tidak perlu pikirkan itu. Cukup bungkam dengan prestasi dan kemenangan," tegas dia ketika diwawancarai Tribunjateng.com di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (22/9/2021).

Sementara, Komisaris AHHA PS Pati Saiful Arifin punya pandangan sedikit berbeda.

Menurut pria yang akrab disapa Safin ini, sebagai tuan rumah Gibran mestinya tidak perlu mengucapkan kata-kata semacam itu.

"Seharusnya tuan rumah tidak boleh seperti itu lah. Tuan rumah itu mestinya memberikan kenyamanan untuk seluruh klub.

Tapi kalau agak takut-takut dengan Pati, mungkin bahasanya jadi seperti itu," kata pria yang menjabat sebagai Wakil Bupati Pati ini.

Safin berharap, pihak tuan rumah bisa menjaga keamanan dan kebersamaan di antara segenap tim yang berkompetisi.

"Tuan rumah (mestinya memikirkan) bagaimana menjaga keamanan dan kebersamaan, memastikan fair play, kami berharap seperti itu saja," kata dia.

Safin menambahkan, pihaknya sudah sangat siap untuk menghadapi laga pembuka melawan klub milik Kaesang Pangarep.

"Tidak gentar! Mesti semangat. Bola itu bundar. Meskipun melawan tuan rumah. Kami tidak takut dikasih psy war apapun. Kami siap, yang terpenting adalah bagaimana supaya di lapangan nanti bermain dengan baik dan fair play," tegas dia. (mzk)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved