Berita Viral
Blak-blakan Polisi Kenapa Pembunuh Tuti dan Amalia di Subang Belum Ditangkap, Satu Alasan Saja
Demi mengetahui siapa pembunuh Tuti dan Amalia, polisi sampai melakukan tes kebohongan pada dua saksi
"Masih dalam proses. Hasil tes kebohongan apa segala macam masih dalam proses analisa," ujar Brigjen Rusdi Hartono.
Terkait belum terkuaknya kasus pembunuhan yang terjadi pada 18 Agustus 2021 itu, polisi punya alibi.
Diakui polisi, ada satu kendala yang dimiliki tim sehingga belum mengetahui siapa dalang pembunuhan Tuti dan Amalia.
Kendala tersebut adalah lantaran tidak adanya saksi yang melihat langsung kejadian pembunuhan tersebut.
"Masalahnya ini kompleks sekali. Terutama adalah tidak ada saksi yang melihat kejadian itu sendiri. Sehingga bagaimana Polri mengungkap kasus ini dengan melakukan olah TKP, mencari bukti-bukti. Dari bukti itu yang nanti diteliti sehingga penyidik bisa mengungkap kasus ini," ungkap Brigjen Rusdi Hartono.
Kesaksian Pak RT
Penyelidikan kasus pembunuhan Tuti dan Amalia terus bergulir, sederet saksi mengurai cerita.
Salah satunya adalah Dede, Ketua RT di Desa Jalan Cagak, tempat tinggal Tuti dan Amalia.
Dede adalah orang ketiga yang datang ke TKP pembunuhan.
Untuk diketahui, orang pertama yang datang ke TKP pembunuhan adalah Yosef, sementara sosok kedua adalah Ujang, petugas kebersihan.
Kedatangan Dede ke TKP pembunuhan adalah karena laporan dari Ujang.

"Satu jam Saya bekerja di kebun, tiba-tiba Saya mendengar orang berteriak di jalan. Ternyata yang berteriak memanggil Saya itu Pak Ujang. Dia berkata ke Saya 'Pak RT, sepatu di rumah Pak Yosef banyak darah'," cerita Dede dalam kanal Youtube Heri Susanto, Jumat (24/9/2021).
Mendengar aduan dari Ujang yang melihat d arah di rumah Yosef dan Tuti, Dede langsung menuju ke TKP.
"Setelah itu Pak Ujang sama warga berangkat lewat jalan, kalau Saya lewat belakang, lewat kebun (ke TKP). Setelah itu Saya lari, sampai di rumah Pak Yosef dari samping," pungkas Dede.
Tiba di TKP, perhatian Dede tertuju pada darah di depan pintu rumah.