Berita Viral
3 Bocah SD Menyeberangi Sungai Naik Kotak Gabus, Pemda: Itu Sudah Biasa
Dari video yang beredar, tampak tiga bocah SD berpakai lengkap dengan seragam, topi, dan tas, berada di dalam kotak.
Tak ada jembatan Adi mengakui bahwa di desa mereka belum ada jembatan yang menghubungkan dua sisi sungai.
Dengan lebar sungai 120 meter, tidak cukup membangun jembatan hanya dari dana desa.
"Bisa makan waktu 10 tahun kalau pakai dana desa. Selain itu, sungai tersebut merupakan jalur transportasi utama kapal yang membawa kendaraan maupun alat berat ke perusahaan-perusahaan yang ada di sana. Jadi kalau akan dibangun jembatan harus tinggi dan tentu memakan biaya mahal," kata Adi.
Sementara, Sekretaris Daerah Ogan Komering Ilir Husin justru merasa persoalan ini terlalu dibesar-besarkan.
Menurut Husin, sampai sekarang belum pernah dibicarakan kesulitan transportasi anak sekolah di desa tersebut.
"Kabupaten OKI luas wilayah mencapai 19.023 kilometer, terdiri dari daerah pesisir pantai. Bagi anak-anak yang tinggal di pesisir pantai, hal itu merupakan hal yang biasa. Walaupun ada sarana prasarana, masih ada saja anak yang melakukan hal yang sama seperti yang diviralkan," kata Husin.
Meski demikian, menurut Husin, kejadian kali ini sudah menjadi perhatian Bupati OKI Iskandar.
Bupati sudah memerintahkan jajaran di bawahnya untuk berkoordinasi dengan camat dan kepala desa.
"Sebenarnya bukan jadi permasalahan selama ini. Tapi kalau permasalahan kecil di tingkat desa ingin dibesar-besarkan, ya akan menjadi besar, tergantung dari sudut pandang kita menilainya," kata Husin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Bocah SD Seberangi Sungai dengan Kotak Busa, Pemda OKI: Biasa Itu, Masalah Kecil Dibesar-besarkan Jadi Besar"