Berita Semarang
Di Depan Forum MGMP Bahasa Arab, Wagub Gus Yasin Singgung SDM Wisata Halal Kurang Tersedia di Jateng
Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Arab Provinsi Jateng menyelenggarakan konferensi yang ketiga.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Arab Provinsi Jateng menyelenggarakan konferensi yang ketiga.
Acara juga sekaligus pengumuman Kompetisi Bahasa Arab Nasional (Kombanas) tingkat provinsi, Sabtu (25/9/2021).
Acara yang diikuti sekitar 300 guru Bahasa Arab di semua jenjang pendidikan dihadiri Wakil Gubernur Jateng, KH Taj Yasin Maimoen.
Gus Yasin menyampaikan sangat mendukung program-program yang diselenggarakan Forum MGMP Bahasa Arab Jawa Tengah.
Baca juga: Begini Kata Kompolnas Soal Purnawirawan Polri Viral Jadi Manusia Silver, Masa Purna Butuh Persiapan
Baca juga: Agus Pensiunan Polisi Tembalang Jadi Manusia Silver Diseret Satpol PP: Awalnya Mereka Galak
Baca juga: Ada Sprayer Pendingin Terpasang di Jalan Pemuda Kota Semarang, Begini Respons Masyarakat
Menurutnya, Bahasa Arab merupakan bahasa yang mulia.
"Dengan bahasa arab kita bisa menjaga agama Islam. Ibnu Katsir menuturkan Alquran adalah kitab yang paling mulia. Diturunkan dengan bahasa yang mulia. Diturunkan kepada insan yang paling mulia. Bahasa Arab diturunkan di tanah yang mulia," kata Gus Yasin, panggilannya.
Karena itu, ia berharap agar umat Islam senantiasa menjaga Bahasa Arab.
Di sisi lain, ia menuturkan Pemerintah Provinsi Jateng berkomitmen menggiatkan sektor wisata halal.
Menurutnya, upaya ini perlu diiringi dengan ketersediaan SDM yang menguasai Bahasa Arab.
Selama ini, bahasa menjadi salah satu kendala terbesar dalam menyiapkan konsep wisata halal.
"Wisata halal tentu segmennya orang Islam yang banyak berasal dari negara Timur Tengah. Wisatawan membutuhkan pemandu bahasa Arab. Keberadaan pemandu akan membuat mereka merasa nyaman berwisata di Jawa Tengah," ucapnya.
Selain itu, pengenalan Bahasa Arab tidak harus dilakukan di pendidikan sektor formal, tetapi juga informasl.
Misalnya membuat konsep desa bahasa, seperti halnya kampung Bahasa Inggris.
Adapun dalam Kombanas 2021, provinsi Jawa tengah menyumbang peserta terbanyak di Indonesia.
Jumlah peserta yang lolos tingkat provinsi berjumlah 297 siswa dari berbagai jenjang pendidikan.