Berita Semarang
Satpol PP Kota Semarang Tertibkan PKL di Kawasan Johar
Satpol PP Kota Semarang menertibkan PKL yang menempati kawasan Johar, Selasa (28/9/2021). Penertiban ini dalam rangka menata kawasan Johar yang sebent
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Satpol PP Kota Semarang menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang menempati kawasan Johar, Selasa (28/9/2021).
Penertiban ini dalam rangka menata kawasan Johar yang sebentar lagi akan kembali ditempati oleh para pedagang.
Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, Dinas Perdagangan sudah mengundi lapak pedagang.
Daftar ulang juga sedang dilaksanakan, sehingga 10 hari ke depan Kawasan Johar diperkirakan sudah terisi.
Maka, area sepanjang jalan diharapkan tidak dijadikan lapak agar tidak terkesan kumuh.
Di samping itu, pedagang yang mendirikan lapak di jalan ataupun trotoar juga melanggar peraturan daerah.
"Saya sampaikan, seputaran Johar harus steril. Kanjengan, Johar Utara, Selatan, Tengah, Shopping Center Johar (SCJ), harus bersih," tegas Fajar.
Pada penertiban kali ini, petugas menertibkan pedagang yang berjualan di sebelah Johar Utara, Tengah, dan Selatan.
Petugas juga memperingatkan pedagang di seputaran Kanjengan dan Pedamaran untuk segera meninggalkan lapak.
Fajar menegaskan, akan bersikap tegas kepada pedagang yang ngeyel dan enggan meninggalkan lapaknya.
"Saya tidak mau kompromi. Besok tidak ada PKL lagi di sini. Jika ditemukan, langsung kami ambil," tandasnya.
Pihaknya akan mengecek ulang esok hari untuk memastikan pedagang tidak berjualan di jalan.
Menurutnya, rata-rata merupakan pedagang pancakan. Diakuinya, ada yang pwdagang liar, ada pula yang belum mendapatkan undian.
"Yang di depan SCJ, kami koordinasikan dengan Dinas Perdagangan untuk dimasukan karena memang mengganggu akses. Kalau nanti sudah dapat nomor undian, kami tertibkan," tegasnya.
Guna menciptakan Kawasan Johar tetap tertib, Fajar mengaku, bakal menerjunkan tiga regu yang akan mobile pada pagi dan malam.
Dia tidak ingin jika pedagang sudah masuk Johar kawasan tersebut kumuh lantaran banyak PKL di tepi jalan.
Selama pendaftaran ulang pedagang, pihaknya juga menerjunkan tim untuk memastikan pendaftaran ulang berjalan tertib.
Sementara itu, seorang pedagang es campur di kawasan Johar, Wiji mengaku, sudah berjualan di tepi jalan sejak Johar belum terjadi kebakaran.
Jika pemerintah menghendaki pedagang tidak berjualan di tepi jalan, dia meminta agar diberi tempat di dalam pasar.
Diakuinya, selama ini tidak ada pendaftaran bagi para PKL untuk bisa mendapatkan lapak.
"Kalau tidak boleh jualan di sini seharusnya kami diberi tempat. Saya sudah disini sejak Johar belum kebakaran," ucapnya. (eyf)