Universitas Ivet Semarang
10 Mahasiswa Universitas Ivet Semarang Lolos Program ICE Kemdikbud Ristek RI
Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Luluk Elyana menyampaikan bahwa ke 10 mahasiswa ini juga akan mendapatkan beasiswa merdeka belajar.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mahasiswa Universitas Ivet Semarang kembali menoreh prestasi dengan lolos program Merdeka Belajar untuk Semua melalui konsorsium lokapasar Indonesia Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemdikbud Ristek).
Pada program tersebut, ada 10 mahasiswa dari 7 program studi di Universitas Ivet akan mengikuti perkuliahan secara daring untuk beberapa mata kuliah di universitas yang menjadi anggota konsorsium.
Program yang diketuai oleh Universitas Terbuka ini di antaranya beranggotakan UI, UGM, ITS, IPB, Pradita University, Binus University, UPH, dan UNJ.
Tujuh program studi (Prodi) yang akan mengirimkan mahasiswanya dari Universitas Ivet yaitu Prodi Pendidikan Informatika, Prodi Pendidikan Vokasional Teknik Mesin, Prodi Pendidikan Geografi, Prodi Pendidikan Sejarah, Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Prodi Sistem Tehnologi Informasi serta Prodi Bimbingan Konseling.
Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Luluk Elyana menyampaikan bahwa ke-10 mahasiswa ini juga akan mendapatkan beasiswa merdeka belajar untuk semua.
"Beasiswa ini sangat banyak manfaatnya. Bagi mahasiswa nanti akan mendapat kesempatan mengikuti perkuliahan daring pada mata kuliah dari kampus-kampus terkemuka internasional yang ditawarkan oleh EdX. Kemudian yang pasti mendapatkan sertifikat resmi dari perguruan tinggi penyelenggara mata kuliah dan dari EdX yang dapat dialihkreditkan sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kemendikbudristek," ujar Dr Luluk Elyana saat memberikan pembekalan di ruang aula Gedung Rektorat, Rabu (29/9/2021).
Dia menambahkan, bagi perguruan tinggi dapat memperluas jejaring.
Khususnya terkait jejaring bagi mahasiswa untuk dapat menimba pengalaman belajar dari luar kampus asal sesuai dengan program Merdeka Belajar Kemendikbudristek.
Kemudian mahasiswanya lolos program Beasiswa Merdeka Belajar untuk semua dan berhasil menyelesaikan perkuliahan dari mata kuliah yang dipilih hingga memperoleh sertifikat akan memberikan nilai tambah bagi reputasi Universitas Ivet.
Dr Luluk Elyana menambahkan perolehan beasiswa tentu melalui proses seleksi yang ketat.
"Kami menyeleksi ratusan mahasiswa Universitas Ivet dari semester 3 hingga semester 5. Terpilih 10 mahasiswa untuk mengikuti program tersebut. Semua mahasiswa itu akan menempuh 2 mata kuliah selama satu semester di perguruan tinggi yang mereka pilih dan perkuliahannya secara daring dengan menggunakan Learning Management System dari perguruan tinggi ternama," imbuhnya.
Dr Luluk Elyana juga berharap pada periode selanjutnya Universitas Ivet juga akan berpartisipasi menjadi bagian dari perguruan tinggi yang tergabung sebagai konsorsium program ICE Kemdikbud Ristek RI.
"Masuk dalam daftar konsorsium tidaklah mudah. Untuk itu kita akan mempersiapkan secara matang dengan membentuk tim dan diketuai oleh dosen dari Prodi Pendidikan Informatika sebagai salah satu pengelola Learning Management System yang dimiliki oleh Universitas Ivet. Tentu akan menjadi suatu prestasi apabila kita bisa masuk dalam bagian Konsorsium program ICE Kemdikbud Ristek," tuturnya.
Salah satu mahasiswa yang lolos dalam program ICE, Rima Dian Segara, dari Prodi Bimbingan dan Konseling menyampaikan dalam program tersebut mahasiswa hanya bisa mengambil 2 mata kuliah.
"Saya berkesempatan mengambil mata kuliah kesehatan Mental di UGM dan Psikologi Keluarga di Undip. Alasannya menambah wawasan saya dan bekal untuk mendapatkan ilmu yang baru yang belum didapatkan dari kampus asal. Sebagai calon konselor yang baik harus mengetahui keadaan mental kliennya kelak. Kemudian harus memahami berbagai permasalahan dari sumber mana pun. Dari hal itu saya tertarik untuk bekal saya menjadi konselor nantinya saat sudah lulus," ujar Rima yang juga Wakil Presiden BEM Unisvet.
Rima menambahkan sebagai mahasiswa yang hendak mengikuti perkuliahan di kampus lain tentu lebih sering memotivasi diri sendiri agar tetap percaya diri tanpa rasa minder ketika mengikuti perkuliahan di kampus lain meskipun secara daring.
"Langkah awal ini saya mencari teman-teman dari perguruan tinggi lain yang menempuh mata kuliah sama. Untuk mempermudah berkomunikasi dan tentunya menjalin hubungan serta relasi yang baik untuk kedepannya," jelasnya.(*)