Berita Internasional
Taliban Terjunkan Pasukan Khusus Buru Kombatan ISIS di Afghanistan hingga Tak Tersisa
Pasukan khusus Taliban dikerahkan untuk memburu para kombatan ISIS di Afghanistan. Pernyataan Taliban memerintahkan pasukan khususnya untuk memburu I
Sejak saat itu, ISIS-K telah melakukan banyak serangan mematikan, terutama menargetkan komunitas Hazara yang beraliran Syiah di Afghanistan.
ISIS-K juga mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri yang mematikan di bandara Kabul pada 26 Agustus.
Dua Gubernur Dipecat Gara-gara Serangan ISIS
Dua Gubernur di Afghanistan dipecat oleh Taliban. Dua gubernur tersebut yaitu Gubernur Provinsi Nangarhar dan Gubernur Provinsi Kunar.
Pemecatan dua gubernur di Afghanistan itu menyusul situasi keamanan yang memburuk di wilayah timur, seiring adanya serangan ledakan oleh ISIS.
Setelah mencopot kedua gubernur, Taliban lantas menunjuk pemimpin baru di dua provinsi tersebut.
Pengumuman itu disampaikan Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid melalui Twitter sebagaimana dilansir Sputniknews, Selasa (21/9/2021).
“Muzammil menjadi Gubernur Nangarhar. Mawlawi Qasim menjadi Gubernur Kunar,” twit Mujahid.
Selain itu, sejumlah pejabat tinggi di beberapa wilayah juga dirotasi Taliban seperti di Nangarhar, Khost, dan Herat.
Pada Sabtu (18/9/2021), ibu kota Nangarhar, Jalalabad, diguncang ledakan bom yang menyebabkan tiga orang tewas dan 19 luka-luka.
Keesokan harinya, tepatnya pada Minggu (19/9/2021), Jalalabad kembali diguncang bom yang merenggut dua nyawa warga sipil dan melukai seorang anggota Taliban.
ISIS mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut, menurut Al Arabiya.
Pada Senin (20/9/2021), Taliban menyatakan bahwa pihaknya melancarkan operasi untuk mengeliminasi teroris di Jalalabad.
Setelah mayoritas pasukan asing meninggalkan Afghanistan, Taliban dengan cepat menduduki sejumlah wilayah negara tersebut.
Puncaknya pada 17 Agustus, kelompok tersebtu berhasil menduduki Kabul.
Taliban juga berhasil merebut provinsi terakhir yang menjadi basis perlawanan, Panjshir, pada 6 September.
Setelah sepenuhnya menduduki Afghanistan, Taliban lantas membentuk pemerintahan sementara dengan Mohammad Hasan Akhund sebagai perdana menteri interim.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Taliban Perintahkan Pasukan Khusus Berburu Kombatan ISIS