Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Ayah dan Tiga Anaknya Hilang di Hutan Selama Tiga Minggu, Tiba-tiba Pulang di Depan Rumah

Sempat dilaporkan hilang selama tiga minggu, ayah dan tiga anaknya tiba-tiba saja muncul di depan rumah. Peristiwa itu terjadi di Selandia Baru.

Editor: rival al manaf
Unsplash - JOHN TOWNER / @heytowner
Ilustrasi jalan hutan - Tujuh orang dalam mobil Avanza tanpa sadar masuk ke area hutan Gunung Putri, Desa Maniis, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. 

TRIBUNJATENG.COM, SELANDIA BARU - Sempat dilaporkan hilang selama tiga minggu, ayah dan tiga anaknya tiba-tiba saja muncul di depan rumah.

Peristiwa itu terjadi di Selandia Baru Keempatnya kembali pada Kamis (30/9/2021).

Padahal sebelumnya otoritas setempat sudah melakukan pencarian terhadap mereka dan tidak ditemukan tanda kehidupan.

Kemunculan kembali ayah dan tiga anaknya kecil secara tiba-tiba tersebut, membuat polisi bingung.

Baca juga: FH Unwahas Terjukan 199 Mahasiswa PKL, Dekan: Tunjukkan Bahwa Kita Unggul

Baca juga: Buntut Video Viral Mensos Risma Marahi Pendamping PKH di Muka Umum, Jokowi Diminta Evaluasi

Baca juga: Ditemukan Satu Kilo Paku dan Sekrup di Perut Seorang Pria, Dokter Ungkap Penyebabnya

Pasalnya tim pencari telah menyerah untuk menemukan seminggu sebelumnya.

Banyak yang heran bagaimana keluarga itu menghabiskan "17 hari neraka" di padang gurun.

“Sebagian besar dari kita mengira kita tidak akan pernah melihat ini,” Wali Kota Distrik Waitomo John Robertson mengatakan kepada Newstalk ZB Selandia Baru.

"Tiga minggu adalah waktu yang panjang bagi anak-anak bersama sang ayah dan bertahan dari semua itu," kata Robertson, yang telah terlibat dalam upaya pencarian Thomas Phillips dan ketiga anaknya yang masih kecil.

Phillips menghilang dari Pantai Kiritehere pada 11 September bersama ketiga anaknya: Jayda Jin yang berusia 8 tahun, Maverick yang berusia 6 tahun, dan Ember yang berusia 5 tahun.

Hilangnya keluarga itu segera memunculkan kekhawatiran setelah kendaraan Phillips ditemukan kosong dan diparkir di pantai.

Posisinya sudah di bawah garis pasang dan menghadap ke laut dengan kunci tertinggal di bawah tikar pengemudi.

Ratusan warga, relawan, dan polisi setempat langsung terjun untuk mencari keluarga tersebut.

Tim penyelamat menjelajahi Kiritehere dan kota kelahirannya Marokopa selama beberapa hari.

Drone pendeteksi panas, helikopter, dan pesawat fixed wing juga dikerahkan dalam pencarian itu.

Sementara itu, spekulasi berkembang bahwa sesuatu yang buruk mungkin terjadi kepada mereka.

Beberapa orang khawatir anak-anak itu tersapu ke laut.

Desas-desus lainnya mengatakan Phillips, yang sudah berpisah dari ibu anak-anak itu, mungkin dengan sengaja mendorong anak-anaknya ke dalam air.

Tetapi pada Kamis (30/9/2021), hampir seminggu setelah operasi pencarian dibatalkan, ayah berusia 34 tahun itu "baru saja masuk ke pintu (rumah)," kata saudara perempuannya Rozzi Pethybridge kepada Newshub.

Dia mengaku sudah berbicara dengan saudaranya selama sekitar dua menit dan ada banyak air mata saat itu.

Jadi Pethybridge mencoba menghormati keinginan Tom, untuk tidak mengatakan terlalu banyak saat ini.

“Tom mengaku berada di tempat yang menyedihkan, dia memilih tempat yang aman untuk menjernihkan pikirannya, ”kata Pethybridge.

Polisi memberikan penjelasan yang sama samarnya setelah keluarga yang tiba-tiba kembali tersebut.

“Kejadian seperti ini, fantastis bagi keluarga. Ini adalah keluarga yang mengalami 17 hari di neraka, sungguh,” kata Komandan Area Waikato Barat Will Loughrin, mengatakan kepada wartawan pada konferensi melansir Daily Beast pada Jumat (1/10/2021).

“Mereka aman dan sehat, anak-anak senang,” tambahnya.

Pihak kepolisian juga mencatat bahwa keluarga itu tampaknya menghabiskan beberapa minggu terakhir berkemah di daerah berhutan lebat, sekitar 10 mil dari tempat kendaraan itu berada.

"Kami tahu dari keluarga dan kami tahu dari pencarian kami bahwa dia adalah seorang pecinta alam berpengalaman, dan dia memiliki kemampuan untuk menjaga dirinya sendiri di daerah semak-semak," kata Loughrin.

Masih belum jelas apa yang dimakan keluarga itu saat berada di hutan belantara, dan mengapa mereka menghilang.

Polisi juga belum mengatakan apakah mereka akan mengajukan tuntutan dalam kasus ini.

Ibu anak-anak itu, Julia Phillips, mengatakan bahwa anak-anak itu “benar-benar baik-baik saja.”

“Kami sangat lega dan berterima kasih, dan kami sangat berterima kasih kepada polisi,” katanya dalam komentar singkat kepada situs berita Stuff.

Beberapa dari mereka yang terlibat dalam upaya pencarian merasa tidak puas dengan kurangnya penjelasan atas hilangnya keluarga tersebut.

Baca juga: Viral Sopir Bus dan Supir Truk Bertengkar Gara-gara Bus Dalimas Lawan Arus, Polisi Sita SIM

Baca juga: Cara Membuat Donat Pizza Toping Warna-warni Cocok Jadi Kue Ulang Tahun

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Minggu 3 Oktober 2021, Aries Jangan Bandingkan Rasa

Penduduk Pantai Kiritehere Nora Haupokia mengatakan kepada RNZ bahwa itu adalah "berkah" keluarga itu baik-baik saja.

Tetapi mereka masih bertanya-tanya tentang seluruh cobaan itu.

“Sebenarnya ini adalah hal yang sangat menyakitkan, sejauh yang kami ketahui. Kami harus hidup dengan ini (kehilangan) selama tiga minggu dan kami pikir kami harus terus hidup dengannya sampai sekarang mereka muncul lagi,” katanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "“17 Hari di Neraka”, Keluarga Selandia Baru Ditemukan Kembali Setelah Lenyap Secara Misterius"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved