Berita Semarang
Alasan Andrianto Semarang Minta Pacar Asal Brebes Gugurkan Kandungan dan Bunuh Bayinya
Dua sejoli Yustiani (23) warga Dukuh Kabupaten Brebes, dan Andrianto (22) warga Kintelan Baru Kota Semarang pembunuh bayi perempuan hasil hubungan gel
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dua sejoli Yustiani (23) warga Dukuh Kabupaten Brebes, dan Andrianto (22) warga Kintelan Baru Kota Semarang pembunuh bayi perempuan hasil hubungan gelap tidak bisa berkata-kata saat dihadirkan di Polrestabes Semarang, Senin (4/10/2021).
Kedua tangannya harus diborgol saat dihadirkan pada konfrensi pers bersama awak media.
Bahkan Yustiani masih terlihat kesakitan dan memegang perutnya paska melahirkan.
Andrianto mengaku membeli obat penggugur kandungan untuk kekasihnya di online shop setelah mencari melalui google.
Dirinya membeli obat tersebut seharga Rp 500 ribu.
"Sekali minum 4 butir selama tiga hari berturut-turut.
Kalau yang terakhir 4 butir diminum terus selama sehari," ujarnya.
Dia lama menjawab pertanyaan awak media ketika ditanya alasan menggugurkan kandungan.
Dirinya mengaku bingung ketika kekasihnya mengadung bayi hasil berhubungan badan.
"Eeee saya bingung mas bingung. Karena malu," tuturnya menjawab pertanyaan awak media.
Andrianto mengaku mempunyai rencana menikahi Yustiani.
Namun dirinya tidak menjawab pertanyaan wartawan terkait menggugurkan kandungan.
"Hingga saat ini belum mimpi didatangi jabang bayi itu," tandasnya.
Sementara itu sang kekasih, Yustiani (23) mengaku tali pusar bayi tersebut putus sendiri saat dilahirkan di wc milik warga Ringintelu Rt.04 Rw.01 Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Dirinya mengaku saat di kamar mandi perutnya terasa mulas.