Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

200 Ribu Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual di Gereja Katolik Prancis sejak 1950

Lebih dari 200.000 anak menjadi korban pelecehan seksual oleh pendeta di Gereja Katolik Prancis sejak 1950.

Net
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM - Lebih dari 200.000 anak menjadi korban pelecehan seksual oleh pendeta di Gereja Katolik Prancis sejak 1950.

Laporan mencengangkan itu merupakan hasil investigasi tim yang dibentuk oleh para uskup Katolik di Prancis.

Kasus pelecehan seksual terhadap anak ini disebut menjadi yang terburuk setelah serangkaian kasus pelecehan seksual di seluruh dunia terjadi selama 20 tahun terakhir.

Baca juga: Seorang Pemuda Diculik dan Disiksa hingga Nyaris Tewas, Pelaku Diduga Anggota TNI

Dikutip dari France24.com, pelecehan tersebut terjadi secara sistematis.

Sebab, pihak Gereja tidak mengambil langkah-langkah untuk mencegah pelecehan seksual terjadi.

Tetapi, justru menutup mata karena tidak melaporkan kasus pelecehan dan secara sadar menempatkan anak-anak bersama dengan 'predator'.

Paus Fransiskus turut bereaksi terhadap hasil investigasi ini dan menyebut kasusnya menjadi kesedihan besar bagi korban.

Pernyataan itu disampaikan pada Selasa (5/10/2021) kemarin melalui Juru Bicara Vatikan.

"Pikirannya pertama-tama tertuju pada para korban, dengan kesedihan yang mendalam atas luka-luka mereka dan rasa terima kasih atas keberanian mereka untuk berbicara," kata Juru Bicara Vatikan.

Diketahui, tim investigasi ini dibentuk oleh para uskup Katolik di Prancis pada akhir 2018.

 
Pembentukan tim investigas ini awalnya untuk menjelaskan pelanggaran dan memulihkan kepercayaan publik terhadap Gereja, karena saat itu jumlah jemaat berkurang.

Kepala Tim Investigasi, Jean-March Sauvé mengaku telah bekerja secara independen dari Gereja.

Menurutnya, masalah pelecehan seksual tersebut masih ada hingga sekarang.

Dia menambahkan, Gereja sampai tahun 2000-an menunjukkan ketidakpedulian sepenuhnya kepada para korban dan baru mulai benar-benar mengubah sikapnya pada 2015-2016.

Sauvé mengatakan, tim investigasi itu sendiri telah mengidentifikasi sekitar 2.700 korban.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved