Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

DPRD Kota Semarang Berharap BUMD Bisa Beri Kontribusi ke Pendapatan Daerah

DPRD Kota Semarang berharap BUMD di Kota Semang bisa memberikan kontribusi terhadap PAD Pemerintah Kota Semarang. 

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
DPRD KOTA SEMARANG
DPRD Kota Semarang menggelar Dialog Interaktif di sebuah stasiun televisi, Rabu (6/10/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang berharap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kota Semang bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Pemerintah Kota Semarang. 

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Mualim, saat Dialog Interaktif DPRD Kota Semarang, Rabu (6/10/2021).

Diakuinya, belum seluruh BUMD bisa menyumbangkan deviden atau laba perusahaan kepada Pemerintah Kota Semarang, semisal Semarang Zoo.

Baca juga: Tanggapi Kekalahan Persekat Tegal, Manajer Tim Ersal: Kami Apresiasi Pemain Sudah Berjuang Maksimal.

Baca juga: Pekan Pertama Pembelajaran Tatap Muka SD di Tegal, Perhatian Fokus pada Psikososial Anak

Baca juga: Striker PSIS Bruno Silva Beri Resep agar Timnya Tetap Konsisten di Papan Atas Klasemen

Selama pandemi Covid-19, Semarang Zoo sempat tutup total sehingga tidak ada pendapatan yang masuk.

Meski demikian, Semarang Zoo terus berinovasi dan memoromosikan melalui media sosial.

Sehingga ini bisa menambah minat pengunjung saat kembali dibuka.

Pihaknya mendukung ada pengembangan BUMD. Jika dilihat secara riil, BUMD membutuhkan modal untuk pengembangan perusahaannya.

"Kami mendukung penyertaan modal bagi BUMD agar profit mereka bisa semakin meningkat sehingga dapat turut menyumbang PAD," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mendorong BUMD melakukan peningkatan kualitas SDM untuk memberikan perubahan pada perusahaan agar bisa berkembang dengan inovasi yang dilakukan. 

BUMD pun diharalkan dapat memberi pelayanan yang semakin optimal.

PDAM bisa menambah jumlah pelanggan dan mencegah kebocoran air agar cost semakin berkurang.

Perusahaan percetakan bisa menambah market tidak hanya lingkungan pemkot saja, namun bisa menarik pasar di luar.

Perusahaan sektor perbankan, yakni BPR Bank Pasar, diharapkan bisa menambah nasabah.

Dengan demikian, perputaran uang semakin besar dan deviden akan naik.

"Diprioritaskan dulu pelayanan publik. Dengan baiknya pelayanan ke masyarakat otomatis deviden akan meningkat. Jangan sampai mengejar deviden semata tapi mengesampingkan sifatnya sosial," ujarnya. 

Plt Kabag Perekonomian Setda Kota Semarang, Anton Siswantoro mengatakan, secara umum pendapatan BUMD ke PAD belum bisa optimal, namun ada beberapa perusahaan daerah yang sudah memberikan pendapatan.

Dari total enam BUMD di Kota Semarang, ada beberapa yang sudah menyumbangkan sebagian devidennya kepada Pemerintah Kota Semarang.

PDAM menyumbang ke PAD sebesar Rp 20 miliar pada 2020 dan Rp 30 miliar pada 2021. 

BPR Bank Pasar sudah bisa memberikan kontribusi Rp 1 Miliar pada 2020 dan Rp 1,5 miliar pada 2021.

Sedangkan dari Bank Jateng memperoleh Rp 30 miliar pada 2020 dan Rp 32 miliar pada 2021.

"BPR Bank Pasar sudah mulai ada inovasi sehingga bisa memperoleh pendapatan," katanya.

Baca juga: 100 Pedagang Mengadu Persoalan Penataan Pasar Johar ke Dinas Perdagangan Kota Semarang

Baca juga: Laskar Sambernyawa Gagal Raih Poin Penuh dari Persijap Jepara, Pelatih Persis Akui Permainan Buruk 

Baca juga: Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik, Ustaz Solmed Laporkan Lurah Cisewu dan Panita Pengajian ke Polisi

Sementara, Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Unimus, AM Jumai mengatakan, perusahaan daerah milik Pemkot Semarang harus bisa menjual dan memasarkannya ke masyarakat agar bisa memberikan pendapatan ke PAD.

"Proses pemasarannya bagaimana selain menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat juga sekaligus memberikan edukasi, sehingga keterlibatan masyarakat terhadap BUMD terwujud," terangnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved