Berita Regional
Fakta-Fakta Bentrokan Kelompok Petani yang Tewaskan 2 Orang di Majalengka
Dua petani tebu dari kemitraan PG Jatitujuh meninggal dunia dalam kejadian itu. Sebanyak 26 orang yang terlibat bentrokan sudah diamankan polisi.
Sebagai kepala daerah, pihaknya akan melindungi dan menjaga masyarakat dari aksi premanisme tersebut.
Masih disampaikan Nina Agustina, beberapa bulan terakhir, padahal pihaknya sudah memfasilitasi para petani penggarap lahan tebu tersebut untuk bisa bermitra dengan PG Jatitujuh.
"Tapi karena ketidaksabaran atau sudah berlarut larut akhirnya meledak," ujar dia.
7. Penjelasan pihak PG Jatitujuh
General Manager PG Jatitujuh Majalengka, Aziz Romdhon buka suara terkait peristiwa bentrokan maut yang memakan 2 korban tewas di lahan tebu miliknya.
PG Jatitujuh menyebutkan ada kelompok masyarakat yang menduduki lahannya secara ilegal.
Aziz menjelaskan, ada 12.000 hektar lahan yang menjadi milik PG Jatitujuh secara Hak Guna Usaha (HGU).
Namun dari jumlah itu, sekitar 6000 hektar lahan dikuasai secara ilegal oleh salah satu forum masyarakat.
"Secara HGU itu lahan PG Jatitujuh, ada sertifikat HGU nomor 1 Majalengka dan nomor 2 Indramayu. Jadi memang mereka secara ilegal menguasai lahan di sebagain besar wilayah Indramayu, kurang lebih 6.000 hektare," ujar Azis.
Menurutnya, 6.000 lahan yang dikuasai secara ilegal tersebut disebabkan karena saat ini minat masyarakat untuk menanam tebu sudah mulai tinggi.
Sehingga, kata Azis, forum masyarakat tersebut ingin mengelola lahan namun dengan cara ilegal.
"Jadi memang karena minat petani tebu sudah mulai tinggi dan mereka melihat lahan yang tidak dikelola jadi mau mengelola," ucapnya.
Oleh sebab itu, Azis mengungkapkan, PG Jatitujuh akan segera berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Indramayu untuk mengambil alih lahan yang dikuasai secara ilegal tersebut. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 7 Fakta Bentrokan Kelompok Petani di Majalengka: 2 Orang Tewas, Anggota DPRD Ikut Diamankan Polisi
Baca juga: Pencari Rumput Temukan Mayat Bayi dalam Kantong Plastik di Pinggir Jalan