Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PON XX Papua

Kasus Covid-19 di PON Mulai Bermunculan, 19 Atlet dan Ofisial Terkonfirmasi Positif Corona

Sebanyak 5 atlet kontingen DKI Jakarta di PON XX Papua terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini dikonfirmasi oleh Koordinator Dokter Kontingen DKI

Dok. Garena Indonesia
Jadwal PON XX Papua 2021, Ada 37 Cabang Olahraga dan 11 Eksibisi yang Dimainkan. Free Fire menjadi salah satu cabang olahraga (cabor) esports yang dipertandingkan dalam format eksibisi pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Sebanyak 5 atlet kontingen DKI Jakarta di PON XX Papua terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini dikonfirmasi oleh Koordinator Dokter Kontingen DKI Jakarta, Junaidi.

Junaidi menerangkan para atlet yang positif Corona berasal dari cabang olahraga sepatu roda, softball, basket dan judo. "Ada atlet sepatu roda, dan softball di Jayapura, yang di Timika itu atlet basket dan judo. Atlet semua," terang Junaidi kepada wartawan, Selasa (5/10).

Saat ini para atlet yang terkonfirmasi positif diminta melakukan isolasi mandiri. Atlet di Jayapura melakukan isolasi mandiri di rumah sakit swasta, sedangkan atlet di Timika dirawat di RSUD Timika.

Perihal kronologi terpaparnya para atlet DKI ini, Junaidi juga mengaku heran. Pasalnya beberapa atlet dari daerah lain juga ikut terpapar.

Sementara Dinas Kesehatan Papua masih kebingungan mencari asal muasal virus Corona tersebut menyebar. Junaidi menampik bahwa virus corona tersebut dibawa dari Jakarta. Pasalnya para kontingen DKI sudah cukup lama menetap di Papua untuk kegiatan PON ini.

"Ada beberapa atlet lain dari daerah lain yang terpapar juga. Tapi Dinas Kesehatan Papua masih bingung dari mana mereka terpaparnya. Mereka juga sudah lama di sini, tidak mungkin dari Jakarta. Cuma di sini mereka kemana, itu masalahnya," terang dia.

Ia dan Dinas Kesehatan Papua curiga para atlet di PON Papua terpapar virus Corona varian baru. Dugaan ini bersumber dari level CT value yang rendah. CT value adalah nilai batas ambang siklus tes Swab PCR untuk memprediksi tingkat keparahan penyakit Corona.

"Kita takut ada varian baru yang terpapar di Papua. Jadi kita di Papua curiga termasuk Dinas Kesehatan Papua juga ada varian baru yang ada di sini. Karena melihat dari CT yang terendah," ungkapnya.

Hal serupa juga dikatakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia. Dwi menjelaskan lima atlet DKI Jakarta yang positif Covid-19 kemungkinan terpapar saat Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua berlangsung.

Pasalnya, kata Dwi, nilai CT yang rendah mengindikasikan infeksi Covid-19 baru saja terjadi dan terus berkembang.

"Kalau CT value rendah, anggapan umumnya adalah infeksi baru, kalau CT value-nya sudah tinggi, sudah di angka 30 umumnya sudah akan sembuh, masa infeksinya sudah lewat. Mungkin satu atau dua minggu sebelumnya," kata Dwi.

Dwi mengatakan, CT value dibaca terbalik dengan jumlah virus di tubuh seseorang yang terjangkit Covid-19. Jika CT value rendah, maka jumlah virus yang ada dalam tubuh diartikan sedang banyak. Sedangkan CT value yang tinggi menandakan virus Covid-19 sudah mulai berkurang."Semakin rendah CT value materi genetik (virus) semakin banyak," ujar dia.

Kebanyakan OTG

Informasi yang beredar di kalangan wartawan diketahui ada 19 orang atlet dan ofisial PON XX yang dikabarkan terkonfirmasi positif covid-19. Sebanyak 19 atlet dan ofisial yang positif itu tersebar di Kabupaten Jayapura tujuh orang atlet, Kota Jayapura enam orang atlet, Timika tiga orang atlet, dan Merauke tiga orang ofisial.

Atlet dan ofisial yang positif COVID-19 itu ada yang menjalani isolasi terpusat, namun juga ada yang karantina mandiri serta dirawat di rumah sakit (RS). Kadinkes Merauke dr Neville Maskita mengatakan rata-rata mereka yang positif masuk kategori orang tanpa gejala (OTG) atau sakit ringan dan sudah divaksinasi COVID-19.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved