Pasien Covid-19 di RSUD Kartini Jepara Tersisa 2 Orang

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA-Tempat tidur untuk pasien Covid-19 di Kabupaten Jepara tersisa dua orang. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jepara Muh. Ali mengatakan, dua pasien tersebut kini dirawat di RSUD Kartini. 

Dia menyampaikan  lima rumah sakit lain, seperti RS PKU Muhammadiyah Mayong, RSI Sultan Hadlirin, RS Graha Husada, RSUD Kelet, dan RS PKU Aisyiyah keterisian ranjang pasien Covid-19 0 persen.

Plt. Direktur RSUD Kartini Teguh Iskadir menerangkan  2 pasien suspect tersebut dirawat di ruang isolasi. 

"Mudah-mudahan tidak terkonfirmasi positif," kata dia kepada Tribun Jateng, Jumat (15/10/2021).

Pasien Non Covid Boleh Dijenguk

Teguh menambahkan, jumlah pasien Covid-19 terus berkurang. Dia berharap kondisi ini bertahan lama sampai tidak ada kasus aktif lagi. Untuk itu, dia meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan.

Ditanya terkait pasien non Covid-19 apakah boleh dijenguk, Teguh menjelaskan pihaknya membolehkan dengan pembatasan.

Yang dimaksud pembatasan,  terang dia, penjenguk tidak boleh dalam jumlah banyak dalam sekali kunjungan. Hanya boleh 2 orang.

"Untuk pasien di ruang Covi tidak boleh dijenguk. Kalau pasien non covid monggo (dijenguk) kecuali yang di icu dan yang dirawat intensif jangan besuk dulu," imbuhnya.

Untuk mencegah penularan di rumah sakit, Tegus menjelaskan pihaknya mengharuskan setiap penjenguk mematuhi protokol kesehatan. Apabila ada penjenguk yang diketahui suhu badan di atas normal, maka tidak diberbolehkan masuk.

Selain itu, pasien non covid boleh dijenguk selama pemberlakuan jam besuk pasien, yakni pukul 11. 00-13.00 Wib dan 17.00-19.00 Wib.(yun).

Baca juga: Keluarga PNS Karanganyar Dikumpulkan, Buka Lapak Jualan: Belonjo Cedakan Wae

Baca juga: Dampingi Kafilah STQ Jateng, Gubernur Ganjar Pranowo Disambut Meriah di Bandara Babullah Ternate

Baca juga: Hidup Sebatang Kara dan Sakit-Sakitan, Lansia asal Pati Diboyong ke Panti Jompo di Rembang

Baca juga: Kaya Literasi Kuno, Guru di Banjarnegara Didorong Menulis Sejarah dengah Mudah