Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Unika Soegijapranata

Robiyanto Jadi Doktor Baru Ilmu Lingkungan Pertama PDIL Unika Soegijapranata Semarang

Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL) Unika Soegijapranata menyelenggarakan ujian terbuka untuk pertama kalinya dengan promovendus Robiyanto.

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: moh anhar
Dokumentasi Pribadi
Robiyanto baru saja menyelesaikan ujian doktor pada Program Doktor Ilmu Lingkungan Unika Soegijapranata. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Program Doktor Ilmu Lingkungan (PDIL) Unika Soegijapranata menyelenggarakan ujian terbuka untuk pertama kalinya dengan promovendus Robiyanto.

Ujian Terbuka yang dilakukan secara kombinasi daring dan luring ini dilaksanakan di gedung Albertus Unika Soegijapranata, Sabtu (16/10/2021).

Ketua sidang yakni Rektor Unika Soegijapranata, Dr Ferdinandus Hindiarto serta promotor Prof Andreas Lako dan Kopromotor Dr Angelina Ika Rahutami.

Baca juga: Prediksi Persija Jakarta Vs Arema FC BRI Liga 1 2021, H2H, Susunan Pemain dan Link Live Streaming

Baca juga: Lewatkan Jadwal Pertandingan, Bomber PSIS Bruno Silva Fokus Penyembuhan Cedera

Sementara, penguji eksternal yakni Prof Sudharto P Hadi dan sebagai penguji internal, yaitu Prof Yohanes Budi Widianarko dan Dr Tukiman Taruno Sayogo.

Disertasi Robiyanto berjudul 'Konstruksi Model Relasi Kepemimpinan Spiritual dengan Perilaku Peduli Lingkungan dan Kinerja Perusahaan'.

"Pergeseran paradigma telah mendorong kebutuhan adanya kepemimpinan yang lebih menyeluruh dan memadukan aspek kemanusiaan seperti aspek fisik, mental dan emosional serta spiritual," kata Robiyanto, dalam pesan tertulis.

Jenis baru paradigma perusahaan yang berbeda secara radikal daripada model birokrasi yang telah ada menjadi sangat dibutuhkan.

Organisasi pembelajaran yang baru ini akan memiliki ciri-ciri pola pikir dan aspirasi bersama yang baru dimana individu diberdayakan untuk mencapai visi organisasi.

"Melalui penelitian yang saya lakukan dalam disertasi yang menggunakan metode kuantitatif ini, disimpulkan hanya kepemimpinan spiritual yang dapat mengintegrasikan keempat aspek yang terdiri dari fisik, mental, emosional dan spiritual," terangnya.

Kepemimpinan spiritual dapat memahami makna dan tujuan bersama dari para pengikut-pengikutnya.

Sehingga, dapat menghasilkan komitmen organisasional dan produktivitas.

Dan hasil studi menunjukkan adanya perpaduan konsep kepemimpinan spiritual seperti yang dituangkan ahli Fry (2003) dan konsep kebajikan dari ahli Grant and McGhee (2010).

Perpaduan konsep yang dimaksud yakni ada hubungan ethical decision making, perilaku sadar lingkungan dan kinerja perusahaan.

Ini menghasilkan model yang memiliki kelayakan dan mampu memenuhi beberapa kriteria goodness of fit yang ditetapkan.

"Hasil studi ini menunjukkan kebajikan dapat menjadi variabel pemediasi bagi kepemimpinan spiritual, ethical decision making,  perilaku sadar lingkungan dan kinerja perusahaan," tandasnya.

Baca juga: Prediksi PSM Makassar Vs Bali United BRI Liga 1 2021, H2H, Susunan Pemain dan Link Live Streaming

Baca juga: Prof Azyumardi Azra Nilai Golkar Partai Modern dengan Sistem Merit Terbaik di Indonesia

Robiyanto telah menyelesaikan studinya dalam jangka waktu kurang lebih 3 tahun 6 bulan, dengan Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK 4,00 atau cum laude.

"Tujuan studi ini untuk mengkonstruksi model relasi kepemimpinan spiritual dengan perilaku peduli lingkungan dan kinerja perusahaan," kata pria yang juga hobi berenang ini. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved