Lingkungan
Kota Semarang Punya WC Umum Terbaik se-Indonesia, Tempatnya di Kampung Bustaman
WC umum di Kampung Bustaman Kota Semarang menjadi WC umum terbaik se Indonesia pada 2008 lalu.
Penulis: budi susanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Selain terkenal dengan sejarah dan kentalnya tradisi budaya, Kampung Bustaman yang ada di Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, juga menjadi kampung pemrakarsa biogas di Jateng.
Bahkan sampai sekarang biogas dari hasil pengolahan kotoran manusia tersebut masih aktif dan dimanfaatkan.
Meski penggunaan biogas oleh masyarakat Bustaman tak semasif belasan tahun lalu, tapi dengan adanya biogas, Kampung Bustaman menjadi satu di antara kampung yang menerapkan pengelolaan limbah ramah lingkungan dan tercatat oleh DLH Kota Semarang.
Perihal pengelolaan limbah menjadi biogas, Ashar Ketua RW 03 Kampung Bustaman, bercerita banyak.
Ia mengungkapkan, biogas dihasilkan dari proses pengolahan kotoran manusia yang ditampung di WC umum Kampung Bustaman.
“Penampungannya ada di WC umum Kampung Bustaman, di sana kotoran diolah dan disalurkan ke biogaster untuk menghasilkan biogas,” jelasnya kepada Tribunjateng.com, saat di temui di Kampung Bustaman, Selasa (19/10/2021) sore.
Ashar mengatakan, pembangunan WC umum dengan fasilitas pengolahan biogas dilakukan pada 2005 silam.
“Prosesnya hampir satu tahun, dan diresmikan pada tanggal 6, bulan 6, tahun 2006, dengan biaya mencapai Rp 270 juta saat itu,” paparnya.
Menurut Ashar, sebelum masifnya penggunaan gas bersubsidi, warga Bustaman banyak memanfaatkan biogas tersebut untuk memasak.
“Tak hanya memasak, para jagal hewan yang ada di sini juga memanfaatkan biogas untuk memproses kulit binatang,” paparnya.
Kini biogas di Kampung Bustaman, dipaparkan Ashar sudah jarang digunakan masyarakat sekitar.
“Alhasil pemanfaatannya kami alihkan untuk kegiatan-kegiatan besar, misalnya hajatan warga, ataupun untuk memasak saat ada acara di balai RW,” katanya.
Menurut Ashar, selain pemanfaatan limbah untuk biogas, WC umum di Kampung Bustaman juga menjadi WC umum terbaik se Indonesia pada 2008 lalu.
“Karena pengelolaan sanitasi yang kami terapkan, dulunya warga buang hajat di kali sekarang sudah tidak ada. Ya karena ada WC umum di Kampung Bustaman. Sampai sekarang kami juga masih melakukan perawatan berkala untuk menjaga kebersihan serta sistem sanitasinya karena WC umum di kampung ini digunakan sekitar 300 warga setiap harinya,” imbuhnya.
Ketua RW 03 Kampung Bustaman menambahkan, warga yang menggunakan WC umum untuk MCK dikenakan tarif Rp 700 rupiah.
“Dana tersebut untuk perawatan, selain itu sisa dana dikembalikan ke masyarakat lagi untuk kegiatan sosial dan lainya,” tambahnya.
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :