Update Covid-19 di Kabupaten Tegal, Masih Bertahan Nol Kasus

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Nol kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal masih bertahan hingga Kamis (21/10/2021) sesuai data yang ter-update di laman covid19.tegalkab.go.id.

Adapun nol kasus tersebut baik pasien terkonfirmasi yang dirawat di rumah sakit maupun yang isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Sementara untuk jumlah total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Tegal sebanyak 13.439 kasus.

Dari jumlah tersebut yang dinyatakan sembuh sebanyak 12.623 kasus dan meninggal dunia ada 816 kasus.

Sedangkan untuk warga yang menjalankan isolasi mandiri atau pun dirawat di rumah sakit rujukan 0 kasus.

Dengan kata lain, hampir seminggu terakhir tidak ada penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tegal.

Sebelumnya, Bupati Tegal Umi Azizah menjelaskan, indikator penularan Covid-19 di Kabupaten Tegal terus menurun sejak Sabtu (9/10/2021) lalu di mana sudah tidak ada lagi pasien terkonfirmasi yang dirawat di rumah sakit, dan hanya menyisakan beberapa pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Namun Senin (18/10/2021) sore, Umi mendapat informasi dua orang pasien Covid yang isoman sudah dinyatakan sembuh. Sehingga praktis dicatatan tidak ada lagi pasien Covid-19. 

"Hal ini patut kita syukuri sebagai anugerah dari Tuhan, disamping doa dan ikhtiar seluruh elemen masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti program vaksinasi," kata Umi, pada Tribunjateng.com.

Sementara itu, untuk perkembangan kasus Suspec Covid-19 di Kabupaten Tegal pada Kamis (21/10/2021) sebanyak 4.456 kasus.

Dari jumlah 4.456 kasus tersebut rinciannya yang sudah dinyatakan sembuh ada 4.261 kasus.

Masih menjalankan isolasi mandiri 0 kasus, masih dirawat 2 kasus, dan meninggal dunia ada 193 kasus.

Sedangkan untuk kasus Probable di Kabupaten Tegal saat ini 67 kasus.

Rinciannya yang sudah sembuh ada 27 kasus, masih dirawat 1 kasus, dan meninggal dunia sebanyak 39 kasus.

Meski saat ini 0 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, Umi mengingatkan hal tersebut tidak menjadikan kewaspadaan masyarakat pada penularan virus corona turun. 

Apalagi sampai euforia yang menjadikan kepatuhannya pada protokol kesehatan kian longgar.

“Tetaplah waspada, jangan sampai kebaikan yang kita raih sia-sia. Terus terapkan 5M dan ikuti program vaksinasi nasional bagi yang belum,” pesan Umi. 

Risiko terjadinya penularan Covid-19 diperkirakan masih ada, mengingat mobilitas masyarakat ke luar daerah terus meningkat. 

Bahkan, sambung Umi, melihat pengalaman daerah dan negara lain yang sempat nol kasus, kembali terjadi gelombang kasus penularan. 

Terlebih seiring dengan dibukanya aktivitas pembelajaran tatap muka di sekolah dan datangnya liburan akhir tahun, risiko potensi penularan bisa meningkat. (dta)

Baca juga: Mencari Mobilnya yang Digelapkan Penyewa, Anggota TNI AU Dikeroyok Lima Orang di Medan

Baca juga: Kasus Kematian Gabby Petito: Polisi Temukan Mayat Tak Dikenal Dekat Barang Tunangan yang Masih Buron

Baca juga: Tiga Orang Pemuda Tewas Dalam Peristiwa Selfie Maut di Objek Wisata Air Terjun

Baca juga: Komika McDanny Minta Maaf Atas Ucapannya yang Dianggap Menghina Habib Rizieq