Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Nasional

Akademisi Sebut Rizal Ramli Sebagai Salah Satu Problem Solver Multi Krisis di Indonesia

Tak hanya masalah ekonomi saja tapi persoalan hukum yang masih tajam ke bawah dan tumpul ke atas, dan problem sosial serta budaya.

Editor: rival al manaf
Tribunnews
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Indonesia tengah mengalami multikrisis.

Tak hanya masalah ekonomi saja tapi persoalan hukum yang masih tajam ke bawah dan tumpul ke atas, dan problem sosial serta budaya.

Untuk itu, dibutuhkan pemimpin yang kredibel, berintegritas, dan memiliki prestasi serta pengalaman panjang dalam melakukan perubahan.

Menurut Akademisi dari Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad, figur yang tepat untuk memegang kepemimpinan nasional guna membangkitkan kembali Indonesia dari keterpurukan adalah begawan ekonomi DR Rizal Ramli.

Baca juga: Rizal Ramli Blak-blakan Ungkap Biaya Sewa Partai Saat Pilkada: Bisa Ratusan hingga Miliaran Rupiah

Baca juga: Gugatan presidential threshold Ditolak, Rizal Ramli Kesal: Argumen Hakim MK Tidak Kuat

"Saya melihat Rizal Ramli seorang negarawan, transformer dan problem solver dalam mengatasi keterpurukan ekonomi dan krisis multidimensi guna membangun kembali dan memajukan Indonesia," ujar Herdi Sahrasad, Kamis (21/10/2021).

Memang, Herdi mengakui, bahwa nama Rizal Ramli sangat jarang dimunculkan dalam berbagai survei capres untuk Pilpres 2024.

Hal itu, menurut Herdi, lantaran mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu tak disukai oligarki yang ditengarai menjadi pendana beberapa lembaga survei.

"Jadi, masyarakat jangan sampai terkecoh melihat nama-nama figur yang kerap muncul di survei capres."

"Karena, kalau kita lihat secara jeli, nama-nama itu saja yang selalu dimunculkan. Bisa jadi survei itu sudah didesign sesuai keinginan pemesan," ungkap Herdi.

Sementara itu, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) DR Jerry Massie, mengatakan, figur pemimpin yang bermodalkan pencitraan hanya membawa Indonesia masuk ke jurang krisis yang lebih dalam lagi.

"Pemimpin yang modal pencitraan tentunya ada cost yang tidak kecil untuk itu."

"Ada biaya spanduk, buzzer, lembaga survei, dll. Tentunya ada sponsor dibalik itu. Bila figur itu menang, pastinya ada timbal balik untuk sponsor."

"Buktinya yang terjadi hari ini, oligarki mampu mengendalikan kebijakan, seperti UU Omnibul Law, dan lain sebagainya," beber Jerry.

Oleh karena itu, Jerry mengingatkan publik agar tak terkecoh dengan permainan oligarki dalam memframing figur yang diciptakannya.

Masyarakat, kata Jerry, harus melihat sosok pemimpin yang memiliki banyak prestasi, track record yang jelas, dan berani membela rakyat.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved