Berita Sragen
Perlintasan KA Bedowo, Jetak Sragen Kini Sudah Ada Palang Pintu dan Penjaga
Perlintasan Kereta Api (KA) di Dukuh Bedowo, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen akhirnya dipasang palang pintu manual.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Perlintasan Kereta Api (KA) di Dukuh Bedowo, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen akhirnya dipasang palang pintu manual.
Karena masih manual, perlintasan KA yang menghubungkan dua Kecamatan yakni Kecamatan Karangmalang dan Sidoharjo ini dijaga oleh penjaga perlintasan.
Perlu diketahui, pemasangan palang pintu manual di perlintasan KA Bedowo ini dilakukan setelah terjadi kecelakaan maut yang terjadi Senin (11/10/2021) pukul 18.55 WIB lalu.
Baca juga: Ada Penggerebekan Arena Sabung Ayam di Bandarharjo Semarang, Warga: Barang-barang Disita Polisi
Baca juga: Pemkot Semarang Kejar Pelaksanaan Vaksinasi, Ada Selisih Vaksinasi Dosis Pertama dan Kedua 20 Persen
Baca juga: Tampik Kabar Bandara JBS Purbalingga Berhenti, Gubernur Ganjar Pranowo: Problemnya di Tes PCR
Pada insiden itu, menewaskan pasangan suami-istri (Pasutri) Hadi Mulyono (60) - Sukinem (55), warga Dukuh Dayu RT 28, Desa Jurangjero Kecamatan Karangmalang, Sragen.
Pemasangan palang pintu manual KA Bedowo sendiri sudah dipasang sejak (21/10/2021) lalu oleh pihak PT KAI.
Karena masih manual, akhirnya pihak desa bermusyawarah dengan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati pekan lalu untuk mencari solusi.
Dari hasil musyawarah tersebut didapatkan, palang pintu manual KA Bedowo harus dijaga oleh petugas. Petugas untuk sementara disiapkan pihak desa.
Penjaga perlintasan KA Bedowo ini dipersiapkan oleh stakeholder Camat, Desa Jetak, Desa Jurangjero dan sejumlah tokoh masyarakat.
Penjaga mulai diterjunkan Minggu (24/10/2021) kemarin.
"Perlintasan KA Bedowo dari kemarin sudah dijaga petugas. Saya kemarin langsung mengapelkan dan sudah dijaga sampai sekarang," kata Kepala Desa, Jetak, Siswanto saat dihubungi Tribunjateng.com, Senin (25/10/2021).
Delapan Orang Penjaga
Siswanto melanjutkan sebelum palang pintu KA Bedowo dijaga petugas, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat.
Untuk menjaga palang ini, setidaknya diterjunkan delapan orang.
Delapan orang penjaga ini tujuh diantaranya dari warga Desa Jetak, sementara satu orang dari Desa Jurangjero, Karangmalang.
Dalam satu kali penjagaan, dua petugas diterjunkan.
Satu menjaga dari sisi kiri dan satu di sisi kanan selama delapan jam.
Mereka juga diberikan fasilitas berupa pos sementara dan identitas dari pihak desa agar lebih terstruktur.
"Sudah kita kasih petugas, penjaga ada di kanan dan kiri. Kita terjunkan delapan orang, kita bagi empat shift. Satu shift dua orang kami berikan sarana prasarana identitas pos sementara," terang Siswanto.
Siswanto mengaku, sbelumnya para petugas penjaga palang pintu telah diberikan wawasan teknis untuk menjaga palang dari PT KAI.
Bahkan PT KAI masih memberikan dampingan secara langsung hingga hari ini.
Baca juga: Tampik Kabar Bandara JBS Purbalingga Berhenti, Gubernur Ganjar Pranowo: Problemnya di Tes PCR
Baca juga: Sharena Delon Ingin Gampar Rachel Vennya hingga Sentil Biang Kerok Covid Gelombang 3
Baca juga: Not Angka Viral Sesange Sorijilleo I love You Neolsaranghandago Nau I Yeojagga Doeeo Dallago
Satu Juta Per Bulan
Siswanto melanjutkan, honor penjaga perlintasan Rp 1 juta setiap orangnya perbulan.
Biaya tersebut diambilkan dari swadaya masyarakat, tokoh masyarakat dan perwakilan setiap RT turut membantu.
"Petugas penjaga palang pintu manual Rp 1 juta setiap bulannya. Dana bersumber dari swadaya masyarakat, setiap RT kami mintai iuran Rp 50 ribu," tandasnya. (*)