Berita Kendal
Masih Kena Dampak Pandemi, Pelaku Seni Budaya Kendal Keluhkan Tak Ada Izin Gelar Event
Ketua Dewan Kesenian Kendal, Kiswanto mengaku belum mendapatkan izin menyelenggarakan event budaya dan kesenian.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Ketua Dewan Kesenian Kendal, Kiswanto mengaku belum mendapatkan izin menyelenggarakan event budaya dan kesenian.
Meskipun saat ini, Kabupaten Kendal sudah berada di level 2 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Sementara event hajatan sudah mendapatkan lampu hijau dari pemerintah daerah dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Baca juga: 12 Sekolah di Kota Semarang Belum Gelar PTM Terbatas, Restu Orangtua Jadi Alasan
Baca juga: 100 Pemuda Kendal Peringati Sumpah Pemuda di Pesisir Pantai
Baca juga: Ada yang Baru di Guci Tegal, Joglo Ageng Siap Manjakan Tamu dengan Suasana Asri yang Menenangkan
Kiswanto mengatakan, ada 100 lebih pelaku seni budaya di Kendal yang terdampak pandemi Covid-19.
Kegiatan seni budaya yang biasanya dihelat dengan meriah, terpaksa vakum selama 2 tahun terakhir.
Para pelaku seni kehilangan pendapatan dari rutinitas kesenian.
Hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan titik terang kapan pelaku seni budaya di Kendal diizinkan untuk tampil kembali di tengah masyarakat.
"Hampir dua tahun vakum, kegiatan kami mati suri. Entah sampai kapan, masih menunggu izin dari pemerintah provinsi dan kabupaten," ungkapnya, Kamis (28/10/2021).
Kiswanto menjelaskan, selama pandemi berlangsung, para pelaku seni budaya hanya bisa berlatih di tempat tertutup.
Sesekali mengadakan event virtual sebagai pengobat rindu saja.
Di antaranya pelaku seni budaya barongan, kuda lumping, hingga pelaku seni tari-tarian khas daerah.
"Saat ini perkembangan PPKM semakin baik, kami harap kegiatan bisa dibuka lagi. Itu saja," pinta dia.
Kiswanto menerangkan, matinya kegiatan pelaku seni budaya berdampak pada perekonomian keluarga masing-masing.
Mereka berjibaku mendapatkan pekerjaan lain untuk menyambung hidup keluarga.
"Dampak yang paling kami rasakan adalah ekonomi. Banyak anggota yang kelimpungan, yang punya kerjaan bisa fokus pada kerjaan. Yang pelajar fokus belajar, yang gak punya pekerjaan cari pekerjaan serabutan untuk menyambung hidup," ujar dia.
Ia berharap, seniman budaya di Kabupaten Kendal bisa bangkit lagi dengan dibukanya event secara bertahap.
Ketua group kesenian singo barong Ngesti Budoyo Jati Manunggal, Heri Utoyo mengatakan, ada 50 orang yang tergabung dalam seni barong binaannya.
Kata dia, selama pandemi berlangsung hanya bisa menjalankan latihan tertutup.
Heri mengaku belum mendapat angin segar atas keberlangsungan pelaku seni saat ini.
Mereka hanya bisa menunggu sampai pemerintah mengizinkan pagelaran seni budaya dibuka kembali untuk umum.
"Selama ini (pandemi), kami hanya latihan. Tak ada pendapatan sama sekali, urusan ekonomi jadi kebutuhan dan usaha masing-masing," kata dia.
Baca juga: Anjing dan Kambing Tercebur dalam Sumur, Datanglah Petugas Damkar Semarang Lakukan Evakuasi
Baca juga: Anaknya Meninggal saat Ikut Diklat Menwa UNS, Sang Ayah Ingin Ketahui Penyebab Jelas Kematiannya
Baca juga: Gubernur Ganjar Pranowo Kenakan Pakaian Adat Aceh Ikuti Upacara Sumpah Pemuda Bareng Mahasiswa
Heri mengaku senang kelompok seni budayanya diberi kesempatan tampil memeriahkan Hari Sumpah Pemuda 2021.
Ia berharap, kesempatan ini menjadi titik terang bangkitnya pelaku seni budaya setelah terdampak pandemi Covid-19.
"Sampai saat ini belum ada izin bagi kami untuk menyelenggarakan event. Kami hanya berharap, pandemi ini cepat berakhir, pelaku seni bisa bergeliat lagi," harapnya. (*)