Berita Pati
Bocah yang Tendang Nenek di Pati dari Keluarga Broken Home, Kini Makin Trauma
Dalam video tersebut, tampak seorang anak laki-laki berpakaian oranye menendang punggung si nenek dan mengumpat dengan makian berbahasa Jawa.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Video seorang anak yang menganiaya neneknya viral di media sosial.
Saat berita ini ditulis, video tersebut telah disaksikan sebanyak 914 ribu kali di akun TikTok @blokbojonegoro.
Dalam video tersebut, tampak seorang anak laki-laki berpakaian oranye menendang punggung si nenek dan mengumpat dengan makian berbahasa Jawa.
Narasi video tersebut menyebutkan bahwa si anak dan neneknya itu merupakan warga Desa Blaru, Kecamatan Pati.
Berdasarkan penelusuran Tribunjateng.com, memang benar bahwa anak berinisial H tersebut tinggal di Desa Blaru.
Sabtu (30/10/2021) ini, pihak Dinas Sosial Kabupaten Pati telah mendatangi lokasi kejadian dan menghimpun keterangan dari sejumlah pihak.
Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada Dinsos Pati, Etik Tri Hartanti, mengatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak keluarga, pemerintah desa, Polsek, dan Koramil terkait permasalahan ini.
"Saya sudah ke TKP, ketemu keluarga sama si anak sendiri. Ternyata si ajak dari keluarga broken home. Orang tuanya sudah cerai. Dia cuma tinggal berdua dengan neneknya. Kurang kasih sayang orang tua, makanya si anak jadi seperti itu," ujar Etik saat dihubungi via sambungan telepon.
Ia menambahkan, selain dari kekurangan kasih sayang orang tua, H juga menjadi korban perundungan (bullying) oleh teman-temannya di sekolah.
H sendiri diketahui masih duduk di bangku Kelas 5 Sekolah Dasar (SD).
"Di sekolah pertama dia jadi korban bullying, kemudian minta pindah. Sekarang sudah di sekolah yang baru," ujar Etik.
Menurut Etik, perundungan memang berdampak pada psikologis anak.
Si anak jadi trauma, ketakutan, dan akhirnya mencari pelampiasan pada orang lain, yakni orang terdekatnya. Dalam hal ini adalah si nenek yang berinisial S.
Etik menambahkan, setelah videonya viral, H jadi trauma. Dan pihaknya akan mengupayakan langkah-langkah pendampingan untuk memulihkan kondisi psikisnya.
"Senin besok (1/11/2021) akan kami datangkan orang tuanya, karena ortunya tidak bersama anak. Kami mediasi dulu, nanti hasilnya seperti apa. Kalau memang sudah tidak sanggup, nanti Dinsos segera bergerak untuk menitipkan dia ke panti rehabilitasi sosial," terang Etik.
Ia mengatakan, ibu kandung H saat ini bekerja di Semarang. Sedangkan ayah kandungnya tinggal di Pucakwangi, Pati.
Untuk diketahui, dalam video yang viral, narasi yang ada menyebutkan bahwa alasan H menganiaya neneknya ialah karena si nenek hendak menjual laptopnya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Namun, warga setempat yang enggan disebutkan namanya membantah hal tersebut.
"Memang mereka kondisi ekonominya kurang mampu. Tapi waktu kejadian itu, si anak sedang rindu pada ayahnya," kata dia.
Ia menyebut, pihak desa juga diketahui telah menghimpun keterangan dari orang yang memviralkan video tersebut. (mzk)