Berita Semarang
Abrasi Makin Parah, Nelayan Tambakerjo Semarang Risau Pesisir Semarang akan Tenggelam
Nelayan Tambakrejo Semarang, Dhani Rujito menilai wilayah pesisir kampungnya dapat tenggelam lima tahun mendatang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Nelayan Tambakrejo Semarang, Dhani Rujito menilai wilayah pesisir kampungnya dapat tenggelam lima tahun mendatang.
Analisis tersebut bukan isapan jempol belaka, lantaran ketika air pasang rumahnya yang berada di blok D hanya berjarak 10 meter dari air pasang.
Bahkan di blok A ketika air pasang terjadi air sudah masuk ke jalan.
Padahal ketika kondisi normal jarak rumahnya dengan pesisir mencapai 1 kilometer.
Baca juga: Alhamdulillah, Nenek 65 Tahun di Tegal Selamat dari Kebakaran Gerobak Rokok dan Lahan Kosong
Baca juga: Bea Cukai Semarang Gagalkan Impor 288.000 Bolpoin Palsu Asal Cina
"Iya sekarang sudah sangat parah kondisi pesisir kampung nelayan. Total di sini ada 97 KK," terangnya, Jumat (5/11/2021).
Ia mengungkapkan, lima tahun terakhir kondisi pesisir di wilayah Tambakrejo juga kian parah digempur abrasi.
Warga banyak kehilangan banyak hal akibat abrasi di pesisir seperti tambak, rumah, tempat pemakaman umum, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan lainnya.
Warga tak bisa berbuat banyak, mereka hanya bisa dilakukan dengan sebisanya dengan menanam mangrove.
"Maka kami ingin pemerintah memperhatikan kami, jangan soal pembangunan saja di pesisir tetapi kehidupan kami sebagai masyarakat pesisir," pintanya.
Tak heran, Dhani sangat mendukung saat beberapa aktivis lingkungan melakukan serangkaian kegiatan di Tambakrejo seperti menenggelamkan patung pejabat pemerintah, Jumat (5/11/2021).
Ia mengatakan, hal itu sebagai sebagai pengingat kepada pemerintah terhadap kondisi pesisir Kota Semarang yang kian parah.
"Khususnya di wilayah kampung pesisir Tambakrejo," ungkapnya.
Sementara Direktur Eksekutif WALHI Jateng Fahmi Bastian menjelaskan, kampanye-kampanye kreatif dilakukan untuk memperlihatkan bahwa krisis iklim telah merenggut ruang hidup masyarakat dan menyebabkan krisis sosial-ekologis.
Aksi penenggelaman patung-patung pejabat pemerintah di wilayah pesisir ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa pemerintah punya andil yang besar dalam menekan laju krisis iklim.
Telusuri Minyakita Langka, Polisi Telah Temukan Orang Yang "Ngangsu" di Jawa Tengah |
![]() |
---|
Pendistribusian Tiket Buruk, Jadi Alasan Polisi Tak Izinkan Laga PSIS Semarang Vs Persebaya |
![]() |
---|
Detik-Detik Oknum Bonek Gebuki Polisi Saat Menolong Korban Pengeroyokan di Semarang |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Beri Ruang Bagi Disabilitas Untuk Pameran Lukisan |
![]() |
---|
Viral Gerombolan Diduga Bonek Bikin Ulah di Jalan Kaligawe Semarang, Berawal Dari Saling Tatap |
![]() |
---|