Berita Sragen
Cari Sasaran Vaksinasi, Bupati Sragen Blusukan Pukul Dua Dini Hari di Pasar Bunder
Sebanyak 60 pedagang di Pasar Bunder Sragen terima suntikan vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama pada, Jumat (5/11/2021).
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Sebanyak 60 pedagang di Pasar Bunder Sragen terima suntikan vaksinasi Covid-19 untuk dosis pertama pada, Jumat (5/11/2021) pukul 02.00 hingga 05.00 WIB.
Sebanyak 60 pedagang tersebut terkena sisir yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta sejumlah dinas terkait.
Tak tanggung-tanggung orang nomor satu di Sragen, Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto tinjau langsung pelaksanaan vaksinasi dini hari ini.
Baca juga: Suasana Alam Pemakaman Vanessa dan Bibi Digambarkan Tya Ariestya: Konon Mengiringi Orang Baik
Baca juga: Jumat Berkah, Polsek Pati dan Margoyoso Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19
Baca juga: Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah di Era Kenormalan Baru
Para pedagang yang terkena sisir tersebut, satu per satu datang untuk terima vaksinasi di pinggir Jalan Ahmad Yani, tepatnya di sebelah barat Pasar Bunder Sragen.
Ditempat itu pula para petugas medis menginput data ke aplikasi P-Care maupun Smile. Meskipun beberapa pedagang tidak membawa KTP mereka tetap dilayani dengan laporan KTP menyusul.
Tahapan sebelum vaksin pun tetap dilakukan, mulai dari pendaftaran, skrining hingga observasi sebelum vaksin. Lantas para pedagang menerima vaksin jenis Pfizer.
Kepala DKK Sragen Hargiyanto mengatakan target awal pihaknya ialah 56 pedagang. Namun hingga pukul 05.00 WIB, pihaknya bisa mendapatkan 60 orang pedagang.
"Sekarang memang susah mencari sasaran vaksin. Para pedagang pasar pagi inilah yang susah untuk ikut vaksin reguler sehingga memang harus di-sweeping seperti ini,"ujar Hargiyanto.
Sementara itu, Bupati Yuni menjelaskan vaksinasi dinihari ini sengaja dilakukan sebagai upaya penyisiran pedagang yang belum divaksin sama sekali.
Dirinya meyakini pasti ada pedagang yang belum menerima vaksin Covid-19. Blusukan ke pasar inilah dikatakan sebagai bagian dari jemput bola dalam kegiatan vaksinasi.
Dia melihat ada tren dosis pertama dan kedua tidak sama. Dia memastikan pemberian vaksin dosis pertama dan kedua harus sama jenis vaksinnya.
Baca juga: Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah di Era Kenormalan Baru
Baca juga: Terapkan Make a Match dalam Pembelajaran IPA
Yuni mengaku setelah dosis pertama lewat biasanya untuk vaksinasi dosis kedua KN lebih mudah karena data sudah masuk.
"Capaian vaksinasi Sragen sudah tinggi di angka 76% untuk dosis pertama dan capaian vaksinasi lansia mencapai 66%. Meski tinggi, kami masih tetap menyisir warga yang masih belum divaksin," jelasnya. (*)