PPKM Level 1
Hakam: 50 Siswa dan Guru Sudah Negatif, Kasus Siswa Positif Covid-19 Kota Semarang Tinggal 20 Anak
Kasus Covid-19 pada siswa di Semarang tinggal 20 orang. Semula, Dinas Kesehatan Kota Semarang menemukan 70 siswa
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Kasus Covid-19 pada siswa di Semarang tinggal 20 orang. Semula, Dinas Kesehatan Kota Semarang menemukan 70 siswa dan tenaga pendidik yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil skrining. Artinya, 50 siswa dan guru, yang sebelumnya terkonfirmasi positif, saat ini sudah dinyatakan negatif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, 20 siswa yang masih positif Covid-19 sebenarnya tinggal menunggu tes evaluasi. Saat ini, 20 siswa tersebut menjalani isolasi mandiri di rumah. Kondisi mereka sehat tanpa mengalami gejala.
"Yang sudah tidak sabar, mereka periksa ke (laboratorium) swasta, alhamdulillah negatif. Sebanyak 58 orang CT value di atas 35. Kebetulan kemarin periksa di Labkesda Provinsi. Setelah dilakukan pemeriksaan di awal pasti beda, apalagi CT tinggi dan tidak ada keluhan. Makanya, penyembuhannya cepat," terang Hakam, Kamis (4/11).
Adanya temuan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah, dia berharap Pemerintah Pusat segera memberikan akses vaksinasi bagi anak usia sekolah.
Di sisi lain, temuan kasus di sekolah juga menjadi catatan bagi Dinas Pendidikan untuk memperketat protokol kesehatan jika pembelajaran tatap muka (PTM) nanti dilaksanakan kembali. Orang tua, kata dia, juga mempunyai peran penting untuk mencegah adanya kasus pada anak.
Pihaknya mendorong orang tua dan kontak erat di keluarga yang belum vaksin agar segera mengikuti vaksinasi. "Kami sudah ada fasilitas dhodhog lawang, door to door sampai ke RW.
Itu harus dimaksimalkan oleh warga. Kalau tidak bisa pergi ke Puskesmas, silakan datang ke RW jika pas ada vaksinasi," paparnya.
Menurutnya, upaya vaksinasi, testing, dan edukasi protokol kesehatan akan terus dilakukan agar Kota Semarang tetap berada di PPKM Level 1. Jika ditemukan warga yang terkonfirmasi positif, diharapkan dapat langsung dilokalisasi agar tidak menyebar.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Semarang menemukan sekitar 70 kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Hal itu diketahui usai petugas melakukan random sampling deteksi Covid-19 ke 112 sekolah selama tiga hari, mulai 25-27 Oktober lalu. Kasus positif Covid-19 tersebut tersebar di 29 sekolah, yakni 2 SMA/SMK, 4 SMP, 16 SD, dan 7 pondok pesantren.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri menyatakan, PTM di sejumlah sekolah di Kota Semarang dihentikan selama sepekan, mulai 1-6 November. "(PTM) Kami hentikan sementara karena ada yang positif (Covid-19). Sambil menunggu tracing, kami daring dulu," terang Gunawan, Senin (1/11).
Gunawan menyebutkan, ada 20 sekolah yang PTMnya harus berhenti sementara waktu. Hal itu lantaran ditemukan kasus usai adanya skrining deteksi Covid-19 yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Dukung vaksinasi
Sementara itu, DPRD Kota Semarang mendukung vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Hal itu seiring dengan keluarnya izin penggunaan darurat vaksin Sinovac bagi anak usia 6-11 tahun dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, DPRD sangat mendukung vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun. Hal itu menjadi kabar baik bagi kalangan pelajar, mengingat PTM sudah dilaksanakan. Hanya saja implementasinya menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) dari Pemerintah Pusat.
"Kalau juklak dan juknis sudah ada, kami dorong untuk segera dilaksanakan," kata Anang, Rabu (3/11).