Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

BERITA JATENG

Pemprov Jateng Siapkan Rp 10 M Bonus Atlet PON, Peraih Emas Dapat Rp 200 Juta

Pemprov Jateng menyiapkan anggaran sekitar Rp 10 miliar untuk bonus atlet-atlet Jateng yang meraih medali di PON Papua

Penulis: Erwin Ardian | Editor: Erwin Ardian
TRIBUNJATENG
Dialog Aspirasi Jawa Tengah “Pembinaan Olahraga Jawa Tengah Pasca PON XX” di studio TATV Solo, Selasa (9/11/2021) 

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pemprov Jateng menyiapkan anggaran sekitar Rp 10 miliar untuk bonus atlet-atlet Jateng yang meraih medali di PON Papua. Bonus atlet tersebut diperkirakan akan cair awal tahun depan.

Baca juga: Cari Pizza Terjangkau di Kota Semarang? Pizza Story Jawabannya

Baca juga: Polisi Wonogiri Tangkap Ayah Pengantin Waktu Ijab Kabul Anak

Baca juga: Cek! Enam Wilayah di Semarang Ini Tergenang Akibat Hujan Deras, Jangan Sampai Terjebak

Baca juga: Aplikasi Penghasil Uang Poll Pay, Dapat Banyak Hadiah hingga Uag Tunai

Jateng menempati peringkat 6 perolehan medali di bawah Bali pada PON Papua. Peringkat tersebut merosot dibanding PON sebelumnya saat Jateng menempati posisi 4.

Kabid Keolahragaan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Agung Hariadi mengatakan bonus untuk atlet peraih medali di PON tersebut dimasukkan dałam dana hibah untuk KONI Jateng pada APBD murni 2022. Pihaknya sudah mengalokasikan anggaran hibah ke KONI Jateng senilai Rp 59,160 miliar untuk tahun 2022. 

“Di situ ada untuk tali asih (bonus) atlet. Kisarannya sekitar Rp 10 miliar, nanti bisa nain turun, kita rinci lagi. Selebihnya untuk Pra Porprov,” katanya dalam dialog Aspirasi Jawa Tengah “Pembinaan Olahraga Jawa Tengah Pasca PON XX” di studio TATV Solo, Selasa (9/11/2021) malam.

Dengan jumlah alokasi bonus tersebut, dia memperkirakan atlet Jateng peraih medali emas PON akan mendapatkan bonus sekitar Rp 200 juta, sementara peraih perak mendapatkan Rp 150 juta. Atlet-atlet Jateng sendiri meraih 138 medali pada PON Papua, terdiri dari 27 emas, 47 perak, dan 64 perunggu.

“Mudah-mudahan bisa naik, nanti kebutuhan KONI berapa, mudah-mudahan ada tambahan. Para atlet mohon bersabar,” ujarnya dalam dialog yang dipandu Host Nurkholis dan Co Host Okfied Sosendar tersebut.

Agung mengucapkan terimakasih kepada seluruh atlet dan ofisial yang sudah berjuang di PON Papua. Soal peringkat Jateng yang turun dan berada dibawah Bali, dia mengakui kontingen Bali tampil lebih baik.

Menurutnya, secara keseluruhan perolehan medali yang diraih papan atas di PON Papua mengalami penurunan dibanding PON sebelumnya. Di antaranya Jatim turun 16,8%, sama dengan DKI Jakarta, Jabar turun 38,7%, dan Jateng turun 21,8%. Namun perolehan medali Papua melesat dari 18 menjadi 93 medali, sedangkan Bali dari 20 menjadi 28 medali.

“Ke depan tentu harus menjadi evaluasi, bagaimana menata prioritas cabor yang berpotensi meraih medali, dan membangun mental juara atlet,” katanya.

Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman menambahkan bonus atlet baru bisa dianggarkan di APBD Jateng murni 2022. Dia memperkirakan bonus untuk atlet Jateng di PON Papua baru akan turun awal tahun depan. “Januari atau Februari Insya Allah sudah bisa direalisasikan,” tandasnya.

Politisi PKB ini mengungkapkan, banyak faktor internal dan eksternal yang menjadi sandungan bagi atlet-atlet Jateng untuk meraih prestasi. Diantaranya waktu penyesuaian di Papua yang hanya sebentar.

“Atlet kita hari ini datang, orientasi lapangan sehari, besoknya langsung tanding, padahal perjalanan juga sudah jauh. Ini yang perlu menjadi evaluasi karena juga menyangkut soal anggaran,” ujar Ketua Pengprov Perserosi Jateng itu.

Dikatakannya, kendala teknis maupun non teknis saat di Papua tak hanya berpengaruh ke prestasi, tapi juga ke mental atlet. Sukirman mengungkapkan, fasilitas asrama yang didapatkan atlet Jateng tidak layak, sementara atlet tuan rumah tinggal di hotel.

“Makanan juga sering telat datang, sarapan pagi jadinya makan siang, makan malam baru datang dini hari. Sarapan pagi yang datangnya tepat waktu ternyata sudah dimasak malam harınya dan kualitas makanannya sudah tidak bagus,” ujarnya. 

Sukirman juga mengungkapkan, persiapan atlet menghadapi PON juga terkendala arena Pemprov Jateng tiba-tiba merenovasi kawasan Jatidiri pada tahun 2019. Padahal kawasan tersebut menjadi tempat berlatih atlet dari berbagai cabang olahraga (cabor).

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved