Koki Tewas Dipatuk Kobra yang Sudah Mati Dipenggal 20 Menit Sebelumnya
kepala ular masih bisa mempertahankan refleks untuk menggigit berjam-jam setelah terpenggal. Profesor biologi di University of Cincinnati, Bruce Jayn
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Koki Tewas Dipatuk Kobra yang Sudah Mati Dipenggal 20 Menit Sebelumnya
TRIBUNJATENG.COM - Kematian akibat ular kobra yang sudah mati kembali terjadi.
Kali ini seorang Koki asal Foshan, Guangdong, China, Peng Fan meninggal dunia akibat dipatuk ular kobra yang sudah ia penggal kepalanya.
Peristiwa ini terjadi pada September 2021.
Dilansir dari Daily Mail, ia sudah memenggal kepala kobra. Dua puluh menit kemudian, sang koki mengambil daging ular itu untuk dijadikan sop.
Namun tiba-tiba saja ular kobra itu menggigitnya.
Baca juga: 2 Pamuda Terluka saat Tangkap Ular Piton yang Muncul di Lokasi Banjir Kota Padang
Baca juga: Video Ratu Ular Banyumas Tangkap Induk dan Anakan Kobra di Rumah Kosong
Baca juga: Saksi Sebut Tangan Kanan Vanessa Angel Sempat Bergerak Sebelum Meninggal
Baca juga: Simpang Siur Posisi Duduk Vanessa Angel, Bibi Ardiansyah Diduga Nyopir Sebelum ke Rest Area
Seorang saksi mengatakan Peng Fan meninggal 30 menit setelah digigit ular kobra.
"Kami sedang berada di restoran untuk makan. Pihak restoran telah memanggil dokter. Tapi nyawa Koki meninggal setengah jam saat medis datang," tutur seorang pengunjung restoran Lin Sun (44).
Sebetulnya, kepala ular masih bisa menggigit manusia setelah terpenggal bukan hanya terjadi kali ini saja.
Seperti dikutip dari ScienceAlert, Jumat (8/6/2018), seorang pria Australia digigit oleh kepala ular yang sudah terpenggal 45 menit sebelumnya pada 2014.
Lalu, pada 2007, ada kasus yang sangat mirip dengan Jeremy.
Seorang pria di Washington, Amerika Serikat digigit oleh kepala ular yang baru saja dipenggalnya menggunakan sekop. Kedua pria tersebut juga selamat seperti Jeremy.
Kok Bisa?
Dikutip dari kompas.com, seperti Jeremy, banyak orang tidak mengetahui bahwa kepala ular masih bisa mempertahankan refleks untuk menggigit berjam-jam setelah terpenggal.
Profesor biologi di University of Cincinnati, Bruce Jayne, berkata kepada National Geographic, Kamis (7/6/2018) bahwa sistem saraf ular bisa merespons stimulus tanpa membutuhkan otak untuk mengirim sinyal.
Dalam kasus ini, kepala ular merespons Jeremy yang mencoba untuk mengambilnya.
Dokter Leslie Boyer yang menangani Jeremy juga mengatakan, bagian kepala dari ular derik yang sudah dipenggal masih bisa berfungsi, termasuk kelenjar bisanya, untuk waktu yang sangat lama.
Bahkan bagian lainnya (tubuh) yang terpenggal juga masih bisa bergerak.
Ia akan mengangkat ekornya dan berderik. Hal ini, ujar asisten profesor biologi di Missouri Southern State University David Penning, karena ular adalah hewan berdarah dingin.
Berbeda dengan mamalia, ular tidak memerlukan banyak energi yang didapatkan dengan membakar oksigen untuk menjaga temperatur tubuh mereka secara internal dan menghidupkan otak mereka.
Oleh karena itu, kepala ular masih bisa hidup beberapa menit hingga beberapa jam setelah dipenggal.
Dilansir dari Live Science, Kamis (7/6/2018), Penning berkata bahwa ular bahkan mungkin tidak sadar bahwa ia sudah tidak memiliki tubuh.
Namun, ia tetap merasa kesakitan karena terpenggal dan berusaha untuk melindungi dirinya dengan menggigit.
(*)